Dream - Siswa SMP seharusnya sudah memiliki kemampuan membaca yang baik. Hal tersebut merupakan keterampilan dasar untuk menunjang pembelajaran dan lulus dari jenjang SD. Namun berbeda dengan kondisi di SMP satu ini.
Mereka baru saja menerima murid-murid baru. Namun sayangnya, banyak siswa yang tidak bisa membaca.
Dalam unggahan akun TikTok @sarah_2293, guru bernama Sarah menceritakan banyak siswa SMP tempatnya mengajar tidak bisa membaca, bahkan tidak hafal dengan huruf. Sarah pun menyoroti kondisi pendidikan di Indonesia yang menurutnya sedang tidak baik-baik saja.
" Indonesia sedang tidak baik-baik aja. Banyak siswa/siswi SMP yang nggak bisa baca dan tidak tau huruf alfabet," tulisnya.
Selain menjadi masalah buat generasi penerus, hal ini juga akan menambah pekerjaan bagi guru SMP. Sarah mengatakan, dirinya mendapat tugas untuk mengajari para murid membaca. Hal itu menambah pekerjaannya karena harus menggunakan waktu di luar jam mengajar.
" Akhirnya guru SMP mendapat tugas tambahan di luar jam ngajar harus ngajar siswa/i membaca," ujarnya.
Ia lantas mempertanyakan peran orangtua di rumah. Baginya, setiap orangtua harus mengawasi perkembangan sang anak. Terlebih, pelajaran di SMP sudah tidak lagi berada di level mengajari atau menghafal huruf A sampai Z.
" tolong dong orang tua siswa harus peka sama anak sendiri, pelajaran SMP itu udah lumayan tinggi masa harus ngajari anaknya dari huruf A-Z," tuturnya.
Selain itu, ia juga menyalahkan guru-guru murid tersebut yang berada di sekolah dasar. Ia menduga jika guru para murid ini tidak mengajar tentang huruf. Ia juga mempertanyakan keputusan sekolah yang meluluskan murid tersebut meski tidak bisa membaca.
" Guru-guru SD juga tolong dong ajarkan mereka huruf. Kok bisa tamat SD tidak tahu huruf dan tidak bisa membaca," imbuhnya.
Sarah mengaku sebenarnya tidak mempermasalahkan jika yang belum bisa membaca hanya 1 sampai 2 murid saja. Namun di SMP tempatnya mengajar, Sarah malah menemukan 30 siswa yang belum bisa membaca.
Hal ini membuat dirinya dan guru lain kelimpungan dalam menyelesaikan persoalan tersebut. Meski demikian, ia tak bisa berbuat banyak selain tetap semangat dan terus berjuang agar muridnya bisa membaca.
Belakangan diketahui puluhan siswa yang tidak bisa membaca itu terjadi di SMPN 1 Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Video itupun pernah viral pada tahun 2023.
Guru SMPN 1 Mangunjaya, Dian Eka Purnamasari mengatakan, 29 siswa yang masuk pada tahun ajaran 2023/2024 itu tak bisa membaca lantaran proses belajar-mengajar saat mereka duduk di bangku SD tak bisa dilakukan selama pandemi Covid-19.
“Kelas 7 tercatat 11 siswa, kelas 8 ada 16 siswa dan kelas 9 tercatat 2 siswa,” ujarnya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR