Dream - Saat ditanya " Apa pekerjaan paling berbahaya di dunia?" , kita mungkin akan memikirkan jawaban yang nampak di depan mata.
Sebagian orang menjawab pekerjaan paling berbahaya adalah pembersih limbah pabrik. Sementara yang lain mengatakan pemadam kebakaran.
Ada yang menyebutkan pekerja konstruksi bangunan sebagai yang paling berbahaya di dunia karena selalu berada di ketinggian.
Tak sedikit orang yang menganggap wartawan perang sebagai profesi paling berbahaya. Mereka selalu berada di medan perang dengan taruhan nyawa.
Padahal, ada yang lebih berbahaya dari pekerjaan-pekerjaan tersebut. Cuma, pekerjaan satu ini tak banyak dilihat secara langsung oleh khalayak.
Karenanya, pekerjaan berbahaya yang satu ini tidak begitu populer di kalangan masyarakat umum. Pekerjaan tersebut adalah pekerja tambang bawah tanah.
Disebut sebagai pekerjaan yang berbahaya karena pekerja tambang bawah tanah akan menghadapi dua macam risiko sekaligus, yaitu kesehatan dan keselamatan.
Kesehatan pekerja tambang ini bisa terganggu karena bekerja di ruangan terbatas dengan risiko menghirup debu dan gas beracun setiap hari.
Belum lagi keselamatan mereka terancam setiap saat karena terowongan tempat bekerja bisa saja runtuh dan menimbun para pekerja tambang.
Risiko-risiko inilah yang menyebabkan profesi sebagai pekerja tambang bawah tanah sebagai pekerjaan paling berbahaya di dunia.
Lantaran pekerja tambang bawah tanah ini sangat berisiko, maka seluruh pekerjanya adalah kaum laki-laki.
Karena seluruh pekerjanya adalah laki-laki, maka pekerja tambang ini biasanya terlihat macho secara fisik.
Tetapi yang terlihat dalam video TikTok unggahan @izaljii berikut ini beda dengan pekerja tambang pada umumnya.
Dalam video berdurasi 12 detik terlihat rombongan pekerja tambang di Morowali baru saja pulang dari lokasi pertambangan.
Ada yang menunggu dijemput bis karyawan yang selalu siap mengantarkan para pekerja tambang pulang ke rumah mereka.
Sementara pekerja tambang yang lain memilih pulang dengan berjalan kaki bersama teman-temannya.
Namun di antara pekerja tambang di Morowali yang sedang berjalan kaki itu tampak sosok yang tidak biasa.
Cara membawa tas besar tersebut juga terlihat feminin. Bukannya digenggam dengan tangan, tapi digantungkan pada lengannya.
Jika yang lain memilih memakai helm kuning kebanggaan mereka, pekerjaan tambang ini malah mengenakan bandana.
Dia juga melengkapi penampilannya dengan kacamata hitam. Sementara helm kuning ditenteng di tangan kanannya.
Langkah kaki pekerja tambang ini juga tidak tegap, tapi lemah gemulai.