Viral Penemuan Bejana Kuno Berusia Ribuan Tahun. Ternyata Granat di Masa Perang Salib

Reporter : Editor Dream.co.id
Kamis, 30 November 2023 15:07
Viral Penemuan Bejana Kuno Berusia Ribuan Tahun. Ternyata Granat di Masa Perang Salib
Sebuah wadah dari bahan keramik yang berasal dari sekitar abad ke-11 hingga 12 M ditemukan di Yerusalem.

Sebuah wadah dari bahan keramik yang berasal dari sekitar abad ke-11 hingga 12 M ditemukan di Yerusalem. Namun, wadah ini memiliki keistimewaan tertentu.

1 dari 10 halaman

Viral Penemuan Bejana Kuno Berusia Ribuan Tahun. Ternyata Granat di Masa Perang Salib

Viral Penemuan Bejana Kuno Berusia Ribuan Tahun. Ternyata Granat di Masa Perang Salib © Sebuah wadah dari bahan keramik yang berasal dari sekitar abad ke-11 hingga 12 M ditemukan di Yerusalem. 2023 Foto/Pxfuel.com

Sebuah wadah dari bahan keramik yang berasal dari sekitar abad ke-11 hingga 12 M ditemukan di Yerusalem. Namun, wadah ini memiliki keistimewaan tertentu.

2 dari 10 halaman

© Sebuah wadah dari bahan keramik yang berasal dari sekitar abad ke-11 hingga 12 M ditemukan di Yerusalem. 2023 Foto: Robert Mason, Royal Ontario Museum

3 dari 10 halaman

Kelompok melakukan analisis pada empat pecahan keramik. Satu di antara pecahan tersebut mengandung substansi yang tampak seperti materi peledak.

Keempat pecahan keramik ini ditemukan di Taman Armenia, yang terletak di Kota Tua Yerusalem, pada periode tahun 1961-1967. Fragmen-fragmen keramik ini saat ini disimpan di Royal Ontario Museum, Kanada.

Sumber: Arkeonews

4 dari 10 halaman

© Sebuah wadah dari bahan keramik yang berasal dari sekitar abad ke-11 hingga 12 M ditemukan di Yerusalem. 2023 Foto: Rogers Fund, 1940/Public Domain

Wadah-wadah dari bahan keramik yang berbentuk bulat dan kerucut, berasal dari kurun waktu abad ke-9 hingga ke-15, seringkali ditemukan di kawasan Timur Tengah. Meskipun demikian, penggunaan wadah-wadah tersebut sering menjadi bahan perdebatan.

5 dari 10 halaman

Berdasarkan dugaan, ditemukan bahwa wadah-wadah ini dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, termasuk sebagai wadah bir, tempat penyimpanan merkuri, minyak, dan obat-obatan.

Penelitian terkini yang dilakukan oleh tim dari Universitas Griffith di Queensland, Australia, memverifikasi bahwa tiga dari wadah-wadah tersebut memuat minyak dan obat-obatan, sesuai dengan hipotesis sebelumnya.

6 dari 10 halaman

Bahan Peledak Buatan Lokal

Pecahan keramik bernomor 737 dianggap sebagai pecahan yang paling signifikan. Pecahan tersebut mengandung campuran bahan yang kemungkinan besar digunakan sebagai bahan peledak. Dugaan mengindikasikan bahwa bahan peledak ini diproduksi secara lokal dan bukan diimpor dari China, yang dikenal dengan bubuk mesiannya sejak abad ke-9.

7 dari 10 halaman

Bahan Peledak

Fragmen 737 memuat residu sulfur, merkuri, magnesium, dan nitrat. Diperkirakan magnesium diperoleh dari Laut Mati, di mana bahan tersebut diekstraksi pada periode tersebut.

8 dari 10 halaman

"Penelitian ini menunjukkan ragam penggunaan bejana keramik yang unik ini termasuk alat peledak kuno."

Carney Matheson, arkeolog molekuler dari Universitas Griffith, Australia.

9 dari 10 halaman

Senjata Perang Salib

Carney Matheson menyatakan bahwa wadah-wadah ini dijadikan sebagai granat selama Perang Salib. Granat tersebut dilemparkan ke benteng Tentara Salib dan menghasilkan suara ledakan yang sangat keras serta kilatan cahaya terang.

Wadah keempat yang ditemukan diduga digunakan untuk menyimpan bahan bakar lampu atau mungkin sebagai tempat penyimpanan minyak, karena jejak asam lemak ditemukan di dalamnya (yang pada masa itu digunakan dalam senjata termal awal).

10 dari 10 halaman

Matheson juga mengungkapkan bahwa penelitian timnya mengindikasikan bahwa beberapa wadah ditutup dengan menggunakan resin.

" Lebih banyak penelitian pada bejana-bejana ini dan kandungan bahan peledaknya akan memudahkan kami untuk memahami teknologi peledak kuno pada zaman pertengahan, dan sejarah senjata peledak di Mediterania Timur," ungkapnya.

Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal PLOS One.

Beri Komentar