Dream - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutala) di wilayah Kalimantan dan Sumatera menyebabkan kabut asap di beberapa kota, bahkan hingga ke Malaysia. Selain menyebabkan polusi udara dan kabut asap, kebakaran juga menghancurkan habitat hewan yang ada di dalamnya.
Sebuah video memperlihatkan tiga ekor ular diduga mati setelah habitatnya mengalami kebakaran. Dua ekor ular diketahui berukuran besar sementara satu lainnya masih kecil dan diduga anak dari ular-ular tersebut.
Kondisi mengenaskan tiga ekor ular yang mati tersebut diunggah ulang akun Instagram @yuni_rusmini. kematian " satu keluarga ular" diduga akibat mati terpanggang dikabarkan terjadi di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng).
" Korban kebakaran lahan dan hutan, dua ekor beserta satu anaknya, masih hangat-hangatnya," ujar pria dalam video tersebut.
Dari suara seorang pria yang terdengar dari video tersebut, disebutkan kebakaran parah itu terjadi di Kabupaten Kotim.
Ia berharap, pemerintah segera mengatasi masalah karhutala ini, sehingga tidak membahayakan kesehatan warga.
" Berbahaya bagi kesehatan warga. Hingga habitat hewannya pun ikut jadi korban," kata dia.
View this post on Instagram
Dream - Seorang wanita di Gorakhpur, India, meninggal dunia karena keracunan setelah digigit ular berbisa.
Wanita itu sama sekali tak menduga jika di tempat yang didudukinya terdapat dua ekor ular berbisa yang tengah kawin.
Seperti dikutip dari hindustantimes, wanita bernama Gita itu awalnya tengah sedang berbincang dengan suaminya menggunakan telepon seluler.
Dia tak menyadari jika sepasang ular sedang memasuki rumahnya dan masuk ke dalam selimut di kasur tempat tidurnya.
Gita yang sedang asyik berbicara di telepon kemudian berjalan menuju kasur yang sudah disusupi sepasang ular yang tengah memadu kasih tersebut.
Seketika kedua ular itu marah dan langsung mengigitnya. Beberapa menit usai patukan tersebut, Gita jatuh pingsan.
Anggota keluar yang melihatnya terjatuh langsung membawa Gita ke rumah sakit. Nahas Gita meninggal dunia saat menjalani perawatan.
Sementara seorang anggota keluarga lain kembali ke rumah untuk melihat tempat dimana Gita digigit ular. Tak disangka, hewan reptil itu masih bertahan di kasur tersebut.
Keluarga yang marah kemudian memukuli kedua ular itu sampai mati.
Para ahli menduga kedua ular itu sedang dalam masa kawin dan Gita yang duduk di atasnya tak menyadari kehadiran ular tersebut.
Ular yang sedang masa kawin memang semakin agresif sehingga langsung mengigit Gita saat itu juga.
Dream - Ular dan buaya sama-sama binatang berdarah dingin. Keduanya juga menjadi predator puncak dalam sebuah rantai makanan.
Namun yang terjadi di Queensland, Australia, berikut ini sungguh mengherankan dan mengejutkan.
Bayangkan, seekor ular piton mampu menelan bulat-bulat buaya dalam sekali telan tanpa mengalami kesulitan.
Melalui Facebook, GG Wildlife Rescue Inc membagikan foto-foto ular piton zaitun sedang menelan buaya air tawar bulat-bulat.
Saat berkayak di rawa-rawa Gunung Isa di Queensland, Martin Muller, melihat dua reptil itu sedang bertarung.
Bukannya menjauh, Martin malah dibuat penasaran dengan pemandangan yang cukup membuat meringis itu.
Martin mendekati arena pertarungan dan mulai sibuk mengambil foto-foto pertarungan tersebut.
Dia bahkan mengabadikan momen saat ular python zaitun menelan buaya air tawar itu bulat-bulat.
Piton zaitun (Liasis olivaceus) adalah salah satu spesies ular terbesar di Australia, yang mampu tumbuh hingga 4 meter.
Sementara mangsanya, buaya air tawar (Crocodylus Johnstoni) juga bukan termasuk reptil berukuran kecil.
Buaya air tawar Australia bisa tumbuh hingga 1,5 meter, dari moncong hingga ujung ekornya.
Kedua binatang reptil ini adalah predator puncak di lingkungan mereka. Bahkan buaya Johnstoni berukuran besar kadang-kadang juga memakan ular piton kecil.
Ular piton zaitun memiliki cara sendiri saat memakan mangsa yang besar. Tidak seperti yang dipercaya selama ini, rahang piton zaitun tidak benar-benar terbuka secara bersama-sama selama proses menelan mangsa.
Saat menelan mangsa, rahang bawah python zaitun bergerak secara terpisah. Sehingga seluruh mulutnya bisa terbuka lebar menyesuaikan ukuran mangsanya.
Ketika mangsa sudah masuk ke dalam mulut, piton zaitun akan mulai melakukan gerakan yang disebut pterygoid walk.
Gerakan ini terlihat seakan mangsa diam tak bergerak di dalam mulut, sementara kepala ular maju ke depan untuk menelan.
Begitu mangsa sudah ditelan, piton zaitun mulai melakukan proses mencerna yang luar biasa melelahkan.
Untuk mangsa sebesar buaya Johnstoni, piton zaitun memerlukan beberapa bulan untuk mencernanya hingga habis.
Semua tulang, daging, dan organ buaya akan dicerna. Meski, piton zaitun terkadang membuang kotoran berupa sisik dan gigi.
Bagian tersebut cenderung masih dalam keadaan utuh, karena mengandung banyak keratin dan enamel yang sifatnya keras.
(Sumber: IFL Science)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang