Ebit Lew (Foto: Facebook)
Dream - Pandemi Covid-19 membuat banyak orang terpaksa berdiam diri di rumah dan menghindari kerumunan. Masyarakat memang diimbau menjaga jarak untuk memutus penyebaran Covid-19.
Maka dari itu, para pelajar dan mahasiswa kini pun menjalani sekolah online supaya menghindari interaksi langsung. Meski terkesan praktis dan lebih aman di kala pandemi seperti ini, namun tentu saja hal ini menyulitkan bagi para siswa tidak mampu yang tidak memiliki gawai ataupun laptop.
Berawal dari keprihatinan tersebut, seorang pria asal Malaysia, Ebit Lew, akhirnya memberikan sumbangan berupa 100 unit tablet Android bagi siswa yang tidak mampu.

Diketahui bahwa pria bernama Ebit Lew ini sehari-harinya berprofesi sebagai seorang pedakwah dan biasa dipanggil dengan sebutan ustaz. Di akun Facebooknya, ia menuliskan bahwa siap membantu para pelajar yang kurang mampu agar dapat belajar selama pandemi ini.
" Mohon doakan ya, baru beli 100 biji Tab untuk dihadiahkan kepada para pelajar yang membutuhkan saat kelas online. Bagi yang benar-benar membutuhkan bisa hubungi saya, semoga dapat menjadi asbab kebaikan," tulis Ebit Lew ini dalam postingannya pada Kamis, 21 Januari 2021.
Aksi bagi-bagi tablet Android bagi siswa yang kurang mampu ini pun menuai banyak pujian dari warganet. Tak sedikit pula yang mendoakan agar kebaikan yang diberikan oleh Ebit bisa kembali padanya.
" Terbaiklah ustaz..Semoga dimurahkan rezeki dan sentiasa dibwh lindungan dan jagaan Allah s.w.t ???????? Semoga dipermudahkan urusan oleh Allah buat ustaz Ebit dan family serta yg banyak membantu ustaz Ebit," tulis akun @Zulia Mohd Razali.
" Semoga dimurahkan rezeki buat Ebit Lew & dapat bantu orang yang memerlukan bantuan. Aamiin...." tulis akun @Norzi Kadir
" Semoga dimurahkan rezeki Ustaz, dapat contohi ustaz 0.00001% pun saya dah bersyukur sangat." tulis akun @Mohamad Nizal.
Dream - Dampak buruk pandemi Covid-19 membuat seorang bapak asal Garut berinisial AJ nekat mencuri ponsel. Ia melakukannya agar anaknya bisa sekolah online.
Berdasarkan penuturan Kepala Kejari Garut, Sugeng Hariadi, AJ tak berniat mencuri untuk mendapatkan uang. Ia hanya ingin anaknya dapat belajar di bangku SMP secara online.
AJ terpaksa melakukan hal tersebut karena kesulitan mengais rezeki. Bahkan, untuk makan pun AJ masih kesulitan memenuhinya.
" Saat saya datang, mereka sedang makan mi instan semangkuk bersama-sama sekeluarga ada lima anggota, sedih mas," ujar Sugeng dilansir dari Liputan6.com.
Terlihat kondisi rumah AJ yang sangat sederhana saat dibagikan oleh Sugeng. Rumahnya tak sempurna, dindingnya tak sepenuhnya disemen, lantainya hanya beralas tikar dan kamar bertutupkan tirai.
Untungnya, kasus AJ tidak ditindak lanjuti oleh pelapor. Sehingga, ia tetap bisa mengurus lima anggota keluarganya. " Pelapor menarik berkas laporan, kasus hukumnya tidak berlanjut," ungkap Sugeng.
Sugeng berpesan kepada AJ dan pembaca, mencuri, apapun motifnya dapat dijerat pasal pidana. Oleh karena itu, sebagai penegak hukum, Sugeng meminta masyarakat berhati-hati untuk tidak bertindak melanggar hukum berlaku.
" Saya kasih pesan ke AJ agar jangan lagi mencuri, jika ada masalah seperti itu baiknya dapat dikomunikasikan dulu siapa tahu ada yang bisa bantu," tutur Sugeng.
(Sumber: Liputan6.com)
Advertisement
Ferry Irwandi Galang Donasi Banjir Sumatera Tembus Rp10 Miliar: dari Rakyat untuk Rakyat

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana



Film `Agak Laen: Menyala Pantiku!` Tembus 2 Juta Penonton dalam 4 Hari


Bae Suzy dan Kim Seon-ho Bikin Geger Vietnam, Joging Santuy Tanpa Masker

YouTube Resmi Luncurkan Fitur 'Recap', Tampilkan Statistik Tontonan dan Profil Kepribadian Pengguna

Waspada! BPOM Rilis Daftar 34 Obat Herbal Ilegal Berbahaya, Ini Daftarnya

29 Pekerja Migran Indonesia Selamat dari Kebakaran Maut Hong Kong, Tiga Masih Dicari