Dream - Membonceng keluarga dengan sepeda motor merupakan salah satu aktivitas yang biasa dilakukan orang.
Biasanya, seorang bapak akan membonceng 1 orang dewasa yakni istri dan 1 hingga 2 anak-anak yaitu buah hatinya.
Namun berbeda dengan aksi emak-emak di Palembang, Sumatera Selatan, yang viral berikut ini.
Sebuah pemandangan tak biasa muncul saat para pengguna jalan raya melintas di Jembatan Ampera.
Mereka melihat pemotor yang ternyata emak-emak mengendarai sepeda motor dalam kondisi yang membahayakan.
Betapa tidak? Emak-emak itu membonceng enam penumpang sekaligus di atas sepeda motornya.
Dalam video amatir yang viral, tampak emak-emak itu mendahului kendaraan orang yang merekam aksinya.
Emak-emak itu membonceng enam penumpang yang terdiri dari tiga orang dewasa dan tiga anak-anak.
Tampak dalam video empat orang dibonceng di belakang, sementara seorang anak berdiri di depan.
Sepeda motor dengan tujuh penumpang itu tampak melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi.
Tak lama setelahnya, dikabarkan bahwa polisi telah menghentikan emak-emak itu dan menilang sepeda motornya.
Polisi terpaksa menilang karena aksi yang dilakukan emak-emak itu sangat membahayakan dirinya dan orang-orang yang dibocengnya.
Menurut Kasat Lantas Polrestabes Palembang AKBP Emil Eka Putra, peristiwa viral itu terjadi pada Kamis, 18 Januari 2024, sekitar pukul 16.00 WIB.
Saat diperiksa di polisi, emak-emak yang belakangan diketahui bernama Novita Sari mengungkapkan alasannya membonceng enam orang. Novita mengaku sebelumnya dia mendapat kabar dari rumah sakit bahwa anggota keluarganya meninggal dunia.
Dia mengatakan sebenarnya sudah mencari kendaraan lain untuk mengangkut keluarga yang hendak menjemput jenazah.
Namun karena tak ada kendaraan, dia memaksakan diri untuk membonceng tujuh.
Apalagi jarak antara rumahnya dengan rumah sakit tersebut tidak terlalu jauh.
Kendati alasannya cukup bikin haru, tapi tindakan Novita sangat berbahaya.
Polisi akhirnya menilang Novita dan menahan sepeda motornya.
Selain itu, polisi mengedukasi Novita dan keluarganya untuk berjanji tidak mengulangi perbuatan serupa.