Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany (Foto: Merdeka.com)
Dream - Walikkota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany turut angkat bicara soal maraknya aksi balap lari liar yang viral di wilayahnya.
Diketahui, aksi balap lari liar jalanan itu viral di media sosial. Beberapa tempat yang sering digunakan diantaranya dibawah Flyover Matadinata, Gaplek, Pamulang.
Ditanyai soal balap lari liar tersebut, Airin mengaku kaget. Ia mengaku belum tahu banyak perihal kabar tersebut.
“ Dimana? Kapan? Jam berapa? Kasih tahu sama saya titiknya, nanti saya sidak,” ujar Airin, Selasa 15 September 2020, dikutip dari pojoksatu.id.
Airin melarang balap lari yang menurutnya tidak pada tempatnya. Alasannya berbahaya dan mengganggu aktivitas lalu lintas di jalan.
" Nggak boleh, karena bahaya. Ngapain olahraga nyari bahaya. Penyakit Covid-19 berbahaya, kok nyari bahaya lagi. Maksudnya mereka itu mau apa, bingung saya," ujarnya.
Ibu dua anak itu mengatakan, akan segera menindak aksi balap lari liar dijalanan itu bekerjasama dengan unsur dari Satpol-PP, Polisi dan TNI.
" Nanti saya diskusi sama kapolres dan lainnya, karena beliau biasanya lebih paham mengenai hal tersebut," pungkasnya.
Sementara, Kapolres Tangsel, AKBP Iman Setiawan menegaskan akan menindak para remaja yang berkumpul tersebut, dengan pelanggaran dalam aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“ Yang kami akan tindak adalah membuat kerumunan,” kata Iman.
Sumber: pojoksatu.id
Dream - Polisi meringkus tiga pelaku teror penembakan terhadap pengguna jalan di Tangerang Selatan. Ketiganya masih berusia muda dengan identitas EF, 27 tahun, CLA, 20 tahun dan CHA, 20 tahun.
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Iman Setiawan, mengatakan hasil pemeriksaan sementara didapatkan keterangan pelaku yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
Ketika diperiksa, ketiganya mengaku melakukan penembakan karena ingin membubarkan balapan liar.
" Motivasi mereka ingin membubarkan pelaku-pelaku balap liar, namun itu tidak sesuai dengan fakta penyidikan yang kita dapatkan," ujar Iman, dikutip dari Merdeka.com.
Iman menyatakan para korban bukan pelaku balap liar. Juga tidak ada sangkut pautnya dengan aktivitas balap liar.
" Tidak terlibat balap liar, tapi masyarakat pengguna jalan raya," kata dia.
Polisi terus mendalami keterangan dari para pelaku untuk mendapatkan motif dari aksi tersebut. Menurut Iman, pelaku menggunakan senjata angin dengan peluru mimis dan sedikitnya delapan orang menjadi korban.
" Jadi dari laporan yang kami terima ada delapan korban yang terjadi dari tanggal 28 Juni sampai 19 Juli. Masing-masing terjadi di Jalan Alam Sutera Boulevard, Jalan Raya Serpong depan pegadaian, Jalan BSD Raya Utama Pagedangan, Jalan Gading Serpong Kelapa Dua, Jalan raya Boulevard BSD Cisauk dan Jalan Raya Serpong Depan RS Asobirin," kata Iman.
Dari pelaku, polisi menyita alat bukti tiga pucuk senjata senapan angin, satu kotak peluru gotri 4,5-500 rds, 37 butir peluru mimis, satu unit mobil Daihatsu Xenia yang digunakan pelaku beraksi.
Masing-masing pelaku memiliki peran berbeda mulai pemilik senjata, eksekutor, pengemudi dan penentu target. Ulah ketiganya membuat resah masyarakat Tangerang Raya meliputi Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang.
" Mereka (pelaku) melakukan ini juga di wilayah Kota Tangerang, Jadi area yang menjadi sasaran mereka melakukan kegiatan ini bukan hanya di Tangerang Selatan tapi juga Tangerang Kota," kata Iman.
Ulah tiga pelaku menimbulkan dampak sosial di masyarakat. Suasana di Tangerang Selatan menjadi mencekam.
" Apa yang mereka lakukan tidak hanya tindak pidana, tapi juga memberi dampak keresahan dan juga penderitaan terhadap korban," ucap Imam.
Sumber: Merdeka.com/Kirom
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini



IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh