Istri Minta Cerai karena Cara Suami Makan Terlalu Lambat hingga 2 Jam: 'Aku Sudah Tidak Tahan'

Wanita itu menjelaskan bahwa itu bisa makan lebih dari dua jam untuk makan pai, nasi, dan kacang hijau. Ia menceritakan sang suami dibesarkan oleh ayahnya yang bekerja sebagai seorang koki.

Persoalan yang mengganggu dalam pernikahan itu sebetulnya sudah dibicarakan mereka berdua. Dari penjelasan sang suami dikatakan bahwa dia tak bisa makan dengan cepat karena akan kehilangan rasa dari makanan yang disantap.

" Tapi aku kesal karena makan kue, nasi, dan kacang hijau bisa melebihi dua jam.

" Saya ingin jadi istri pengertian, tapi selama setahun sebenarnya itu mengganggu," ujarnya dilansir dari Metro.

Unggahan ini kemudian menjadi viral di media sosial menuai banyak komentar dari netizen.

" Saya mungkin bias karena saya pemakan yang sangat lambat tapi apa yang bisa
kamu lakukan? Dia sudah dewasa dan bisa menentukan sendiri kecepatan makannya," kata seorang netizen.

" Anda harus menghormati kebebasannya sebagai pribadi untuk makan dengan kecepatannya sendiri," kata yang lain.

Aneh, Istri Minta Cerai karena Suami Terlalu Baik

Dream – Setiap pasangan yang memutuskan untuk menikah tentunya berharap akan langgeng hingga maut memisahkan. Namun kisah seorang istri asal distrik Sambhal, Uttar, Pradesh, India ini bikin banyak orang terheran-heran. Sang istri mengajukan gugatan cerai dengan alasan suaminya terlalu baik dan tak pernah bertengkar dengannya. Waduh.

Pasangan yang baru menjalani pernikahan selama 18 bulan tersebut membuat pihak pengadilan Syariah di wilayah Sambhal kebingungan. Apalagi alasan sang istri menggugat cerai suaminya dianggap tidak masuk akal dan sedikit janggal.

Menurut media lokal Hindi Dainik Jagran, sang istri merasa tak bisa menerima cinta suaminya yang dianggap " terlalu besar" padanya. Dirinya juga merasa kesal lantaran keduanya tak pernah bertengkar selama kehidupan pernikahan mereka. Saking baiknya, sang suami sampai rela membantu pekerjaan rumah dan memasak.

“ Suami saya sangat baik, ia tak pernah marah, meneriaki atau bahkan mengecewakan saya. Namun saya merasa tertekan dalam lingkungan seperti itu," ungkap sang istri.

Menurut sang istri, suaminya selalu menyetujui segala tindakannya. Bahkan saat dirinya melakukan kesalahan, suaminya dengan ikhlas akan memaafkan.

" Setiap kali saya melakukan kesalahan, dia selalu memaafkan saya. Saya ingin berdebat dengannya," katanya.

Sang istri kesal dan merasa tidak ingin kehidupan pernikahan mereka membuat suaminya harus selalu menuruti pendapatnya. 

Untuk menggali informasi lebih lanjut, pihak pengadilan juga sempat menanyakan terkait alasan lain yang mendasari keputusannya, namun sang istri terlihat tak kooperatif.

Merespons tindakan ‘gegabah’ sang istri, suaminya langsung mengajukan banding ke pihak pengadilan. Ia meminta sang istri untuk menarik laporan tersebut.

Pihak pengadilan yang berpesan agar keduanya bisa menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan.

“ Saya merasa tidak melakukan kesalahan apapun sepanjang pernikahan. Saya hanya ingin menjadi suami yang sempurna,” jelas suaminya.

Sumber India Today