Foto: Pixabay.com
Dream - Seorang wanita di Spanyol ditangkap polisi setelah diduga berkonspirasi dengan keluarga pacarnya untuk memalsukan penculikan. Perbuatan itu dilakukan untuk meminta tebusan yang cukup besar dari ibu kandungnya.
Melansir Oddity Central, Senin, 12 September 2022, Guardia Civil, salah satu dari dua lembaga penegak hukum Spanyol, merilis video yang memperlihatkan seorang wanita dengan mata ditutup dan noda darah di wajah pada awal September lalu.
Dengan tangan diikat ke kursi, wanita itu menangis tersedu-sedu saat memberi tahu ibunya bahwa dia telah diculik. Untuk bisa membebaskannya kawanan penculik meminta uang tebusan sebesar 50 ribu euro atau sekitar Rp 752 juta.
Dalam video itu, wanita tersebut mengklaim bahwa dia tidak tahu siapa penculiknya atau mengapa mereka menculiknya. Wanita itu hanya menginstruksikan ibunya untuk membayar uang tebusan dengan menjatuhkan uang tunai total 50 ribu euro tersebut di lokasi tertentu.
Dia juga memperingatkan ibunya bahwa para penculik menyadap rumahnya dan bahwa setiap upaya untuk menghubungi polisi, dia akan dibunuh.
Namun Polisi Spanyol memastikan wanita dalam video tersebut sengaja memalsukan penculikannya dengan bantuan keluarga pacarnya.
Sebelumnya sang ibu setuju membayar uang tebusan dan mengambil 50 ribu euro dari bank. Namun yang tak diketahui putri dan keluarga kekasih anaknya itu adalah sang ibu diam-diam memberi tahu polisi tentang penculikan itu. Saat itulah potongan puzzle mulai tertata.
Penyelidik memulai dengan menggali informasi dari sang ibu yang mengaku telah menyerahkan uang dengan total 45 ribu euro (Rp 677 juta) dalam beberapa kesempatan.
Dalam pikirannya, sang ibu berupaya menjaga putrinya tetap aman dengan memberikan penculik apa yang mereka inginkan.
Saat membayar uang tebusan, sang ibu tidak pernah menyadari bahwa dialah korban yang sebenarnya. Begitu polisi mengetahui bahwa ibu itulah yang menjadi korban, polisi mulai menyelidiki sang anak dan rombongannya.
Polisi dengan cepat mengetahui bahwa keluarga pacar wanita itulah yang membantunya melakukan aksinya. Setelah polisi menetapkan bahwa penculikan itu kemungkinan besar adalah rekayasa, mereka hanya membutuhkan waktu 24 jam untuk menyelesaikan kasus tersebut.
Setelah mengaktifkan protokol penculikan, petugas Guardia Civil fokus untuk menemukan keluarga pacar sang wanita. Petugas berhasil menemukan mereka semua, termasuk wanita yang diduga diculik, sedang berjudi.
Mereka semua ditahan dan akhirnya mengaku memalsukan penculikan. Setelah menggeledah rumah tersangka, Guardia Civil menemukan alat yang digunakan untuk simulasi penculikan, seperti pisau besar, saputangan yang mengikat wanita muda itu, dan sebotol darah artifisial.
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya