Ilustrasi
Dream - Ramadan adalah sebuah kesempatan. Ramadan adalah tentang berlimpahnya berkah dari segala arah. Namun tak sedikit orang justru mengharapkan Ramadan cepat berlalu, hanya karena ingin merasakan euforia lebaran.
" Lebaran masih lama ya?" atau " Ramadan kapan berakhirnya ya? Lama sekali. Sehari kayak sebulan tahu!" Kalimat-kalimat semacam itu seringkali terlontar dari mulut mereka.
Seperti kisah nyata berikut ini. Suatu kali ada seorang pemuda. Dalam bulan-bulan biasanya ia jarang sekali sholat. Namun ketika Ramadan datang dia berniat puasa penuh dan itu sudah terlaksana hingga tengah perjalanan. Sehabis Subuh dia tidur lagi, tidurnya lama sekali. Tahukah kau kapan dia bangun? Dia bangun ketika menjelang Maghrib. Sholat-sholat wajibnya bablas bin amblas.
" Tidur orang puasa kan berpahala," kilahnya begitu.
Ketika petang hari dia keluyuran. Hingga larut malam. Suatu siang dia dibangunkan seorang teman. Diguncang-guncang tubuhnya. Lalu ia bangun.
" Teman kamu meninggal!" kata si pembangun tadi dengan menyebut teman yang meninggal.
" Ah, tidak mungkin. Tidak mungkin. Semalam dia habis mengantar saya pulang jam 12 malam!"
Ternyata benar, teman tersebut meninggal dunia usai mengantar sang pemuda. Nyawa hilang karena kecelakaan. Pemuda itu merasa waktu bergulir cepat, ia merasa waktunya habis untuk tidur sehingga terlambat mengetahui teman baiknya meninggal dunia dengan begitu cepat.
Baca kisah selengkapnya di sini.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN