Pendiri Makam Giri Saptohudoyo, Yani Saptohudoyo (kiri) (Foto: Dream.co.id/Arini Sa'adah)
Dream - Selain memiliki makam Raja-Raja Mataram, Yogyakarta juga semakin menarik perhatian dengan keberadaan makam khusus seniman.
Yani Saptohudoyo, pendiri Makam Giri Saptohudoyo mengatakan keberadaan makam khusus seniman ini adalah satu-satunya di Indonesia.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Konferensi Pers bertajuk Dari Jogja untuk Indonesia di Amaranta Hotel Yogyakarta, Jumat, 9 Juni 2023.
Bersama suaminya, almarhum Saptohudoyo, Yani menginisiasi adanya makam khusus seniman. Makam ini diberi nama ‘Makam Giri Saptohudoyo’.
Saptohudoyo sendiri dikenal sebagai pelukis kenamaan Indonesia yang semasa hidup dengan Basuki Abdullah dan Affandi.
Ide pembuatan makam itu muncul setelah keduanya berkeliling Indonesia untuk mengumpulkan barang-barang seni dan budaya.
Yani mengatakan, seniman dan budayawan juga berjasa untuk kemerdekaan Indonesia. Menurutnya, para seniman telah berjasa dengan membuat lagu-lagu yang membangkitkan semangat juang.
“ Dimana-mana ada makam pahlawan, tapi mengapa tidak ada makam untuk seniman dan budayawan? Padahal para seniman terdahulu juga berjasa untuk kemerdekaan Indonesia dengan menciptakan lagu-lagu dan lain sebagainya,” kata Yani Saptohudoyo.
Kemudian Yani bersama almarhum sang suami meminta izin kepada Sultan Yogyakarta untuk membuat makam khusus seniman di sebelah makam raja-raja di Imogiri.
“ Meminta ijin kepada Sultan untuk bangun makam khusus seniman di sebelah makam raja-raja di Imogiri,” lanjutnya.
Setelah membuat Makam Giri Saptohudoyo dengan swadaya sendiri, Yani mengatakan kini sudah ada 60 seniman besar Indonesia yang dimakamkan di sana. Seperti ari-arinya WR. Soepratman, Kusbini, L. Manik, Gundala dan lain sebagainya.
“ Semua seniman Indonesia boleh dimakamkan di situ, inilah mengapa di depan makam ada simbol pelangi yang artinya bahwa seniman itu berasal dari beragam latarbelakang,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu hadir pula Ketua Yayasan Warisan Budaya Mataram Pleret Nurdiantoro yang menyampaikan kerja-kerja sejarah dan kebudayaan di wilayah Pleret Yogyakarta. Konferensi pers berjalan lancar dengan banyak pertanyaan yang dilontarkan dari wartawan berbagai media.