AS Akan Hapus Aplikasi TikTok Dan WeChat Dari AppStore
Dream - Pemerintah Amerika serius dengan ancamannya menghentikan operasional platform dari China. Mulai hari minggu waktu setempat, aplikasi TikTok dan WeChat takkan lagi muncul di App store di negara tersebut.
Departemen Perdagangan AS dalam pengumumannya pada Jumat kemarin mengatakan telah memerintahkan Apple dan Google untuk menghapus dua aplikasi TikTok dan WeChat versi China dari app store mereka.
Menteri Perdagangan AS, Wilburr Roos mengatakan, " Kami telah mengambil tindakan signifikan memerangi pengumpulan data personal warga AS oleh China."
Penghapusan total itu berlaku di saat Oracle dan ByteDance, pemilik TikTok, melanjutkan pembicaraan dengan pemeritah Donald Trump untuk mencari solusi dari aplikasi video tersebut. Setiap kesepakatan juga harus mendapat persetujuan dari Beijing.
Oracle dan ByteDance diketahui sudah mengajukan proposal yang akan membuat bisnis TikTok di seluruh dunia terpisah dari perusahaan AS. Saham perusahaan baru ini akan dimiliki mayoritas oleh ByteDance, namun akan mencatatkan sahamnya di AS.
Trump sendiri sudah menyampaikan kecemasannya terkait kepemilikan China di aplikasi tersebut, sementara senator Republik, Rubio, dan para pembuat kebijakan lain mengeluhkan kesepakatan ini akan membuat ByteDance tetap memiliki kontrol terhadap algoritma video yang akan disebar ke pengguna.
Penghapusa TikTok dan WeChat dari appstore AS dilakukan sebagai pelaksanaan perintah eksekutif Trump yang terbit bulan lalu. Surat tersebut menyatakan perusahaan AS akan dilarang menjalin kerja sama dengan aplikasi tersebut mulai 20 September 2020.
Presiden Trump selanjutnya mengeluarkan surat perintah ketiga yang memberikan batas waktu ByteDance menyelesaikan divestasi bisnis TikTok di AS sampai 12 November 2020.
Berbicara kepada Fox Business, Ross mengatakan WeChat akan efektif berhenti beroperasi di AS dalam waktu secepatnya. Namun untuk pengguna TikTok di AS, layanan pelan-pelan akan dimatikan pada 12 November.
Berhenti operasional TikTok di AS itu akan mengikuti perkembangan divestasi ByteDance yang dianggap memuaskan pemerintah AS. Ditanyakan tentang kemungkinan penolakan dari pihak China, Ross mengatakan, " Itu terserah kepada mereka."
Analis dari perusahaan konsultan China Plenum, Feng Chucheng menduga pemerintah Beijing kemungkinan takkan mengambil langkah dramatis terhadap persoalan TikTok.
" China takkan membaut langkan drastis, namun mereka akan mengambil posisi simbolik dengan mengritik hubungan unilateral terhadap langkah AS kepada perusahaan teknologi China," ujar Feng.
(Sah, Sumber: FT.com)
Advertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau


5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari