Ritual Rasulan Di Yogyakarta, DIY Yogyakatrta / Shutterstock
Dream - Keindahan alam di Indonesia selalu jadi daya tarik wisata baik untuk turis lokal maupun internasional. Untuk menjaga alam Indonesia tetap indah, bersih dan otentik, dibutuhkan aksi nyata.
Bukan dengan teknologi, tapi lewat pelestarian tradisi yang dilakukan masyarakat setempat. Upaya menjaga kelestarian alam ternyata bukan menjadi suatu hal baru untuk masyarakat Indonesia.
Sejak dulu, terdapat tradisi Indonesia secara turun-temurun yang dilakukan untuk menjaga alam tetap lestari. Penasaran apa saja tradisi yang dilakukan sebagai bentuk menjaga kelestarian alam? Ritual menjaga alam ini juga jadi daya pikat wisata daerah.
Mantari berarti menteri, sementara Bondar punya makna saluran atau aliran air. Pada dasarnya ini merupakan tradisi adanya 'petugas' yang menjaga saluran air dan hutan. Mantari Bondar sendiri membawahi Penjago Bondar yang semuanya dipilih melalui rapat adat masyarakat setempat.
Mantari Bondar adalah tradisi Hatabosi, yang merupakan singkatan dari empat desa, yaitu Haunatas, Tanjung Rompa, Bonan Dolok dan Siranap. Tradisi ini sudah berusia ratusan tahun dan merupakan kearifan lokal yang dilakukan untuk menjaga hutan dan sumber air.
Lewat tradisi ini, masyarakat yang ada di Desa Hatabosi memiliki komitmen menjaga kelestarian hutan dan konservasi air yang juga merupakan sumber utama mereka untuk mendapatkan air bersih dan air untuk lahan-lahan pertanian.
Bagi masyarakat pesisir, tradisi ruwat laut menjadi ungkapan rasa terima kasih pada Tuhan. Bentuk syukur karena sudah berikan berkah dari laut dan permohonan perlindungan dari Tuhan.
Tradisi ini biasanya dimulai dengan doa yang dipimpun seorang pemuka agama, dan diikuti dengan pelepasan kepala kerbau yang sudah disembelih berdasarkan tata cara keagamaan dan diletakan di atas perahu yang sudah dihias.
Tradisi Rasulan di Gunung Kidul, Yogyakarta dilakukan untuk mengungkapkan rasa syukur setelah melakukan panen melimpah.
Di samping itu, ada juga merti atau bersih desa yang menjadi upaya agar masyarakat setempat mendapatkan keselamatan dan membuang hal-hal negatif di desa supaya terhindar dari segala malapetaka dan penyakit. Biasanya tradisi ini dilakukam setahun sekali dan dilakukan selama beberapa hari. Diawali dengan kerja bakti dan beberapa perlombaan.
Menjadi tradisi dari masyarakat Kampung Kalaodi, Tidore, menggelar upacara menjaga alam. Paca memiliki arti membersihkan, sementara Goya adalah tempat keramat.
Secara konsep, tradisi ini menjadi ritual di lokasi keramat untuk menjaga keselamatan anak cucu warga Kalaodi. Sedangkan, secara adat dilakukan untuk berdamai sekaligus bersahabat dengan alam sekitar.
Momennya yaitu saat musim panen besar. Tradisi ini merupakan upaya warga Kalaodi untuk tidak merusak dan mengambil berlebih dari alam.
Sumber: Indonesia.Travel
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur