(istimewa)
Dream - Dalam upaya mempercepat pembangunan pertanian berbasis teknologi dan generasi muda pertanian yang unggul dan inovatif, Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan terobosan baru.
Mereka meluncurkan transformasi lembaga pendidikan dari Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian ke Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan). Langkah ini didukung PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Japfa) dengan penandatanganan nota kesepahaman di Polbangtan Bogor, Selasa 19 September 2018.
" Transformasi Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STTP) menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian melalui pendidikan, terutama mencetak generasi muda pertanian yang inovatif,” ujar Amran Sulaiman, Menteri Pertanian dalam keterangan tertulis.
Amran berharap inovasi dan teknologi dapat dikembangkan di Politeknik ini, karena tanpa teknologi tidak mungkin pertanian Indonesia dapat bersaing.
Jalinan kerja sama ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Japfa dalam mendorong penguatan program vokasi guna membentuk individu untuk siap berada di lapangan pekerjaan.
Pendidikan vokasi ini juga dapat meningkatkan kualitas penelitian, mengingat bahwa civitas akademika akan terjun langsung dalam melihat praktik pengolahan pakan.
Penandatanganan yang digelar Polbangtan dengan beberapa industri agribisnis lainnya, juga merupakan simbolisasi peluncuran 6 dari 10 Polbangtan yang tersebar di Indonesia; Medan, Gowa, Manokwari, Malang, Yogyakarta Magelang, dan Bogor, dimana peminatnya meningkat pesat hingga 13.200 orang.
”Bukan kali pertama bagi Japfa menjalin kerja sama dengan instansi pendidikan. Sejak 2017, kami telah membuka akses untuk pendidikan vokasi di empat lokasi yang menyasar pada pendidikan SMK,” tutur Rachmat Indrajaya, Direktur Corporate Affairs Japfa.
Dengan tersebarnya unit Japfa di Indonesia, JAPFA akan ikut mendukung mahasiswa dan dosen untuk mendapatkan akses dan kesempatan memiliki pengalaman kerja praktik sebelum terjun ke dunia industri. Sampai saat ini setidaknya lebih dari 30 SMK telah terpapar oleh program vokasi Japfa.
Rachmat melanjutkan, lebih dari 500 siswa SMK telah mendapatkan kesempatan turun langsung ke dalam praktik pengolahan pakan ternak Japfa, dimana mereka belajar mengenai industri pakan sesuai dengan kurikulum dan modul pembelajaran yang telah diselaraskan.
Sebagai negara agraris, Indonesia butuh lebih banyak pelaksana pertanian, bukan hanya arsitek bidang pertanian.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Clara Shinta Ungkap Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Akui Sulit Bertahan karena Komunikasi Buruk
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu