Hotel Singapura Ini Tawarkan Asuransi Kesehatan Untuk Tamu Tertular Covid-19

Seluruh pengeluaran ditanggung jika tamu sampai terkena Covid-19 saat menginap.

Dream - Saat melakukan perjalanan di tengah pandemi, seringkali kita merasa khawatir ketika memilih tempat penginapan. Sebabnya, takut terinfeksi Covid-19.

Demi mengurangi rasa khawatir tersebut, salah satu hotel di Singapura, Sangri-La Hotels menawarkan paket asuransi kesehatan. Para tamu akan mendapatkan pertanggungan semua pengeluaran apabila mereka tertular Covid-19 saat menginap di hotel tersebut.

" Dalam segala hal yang kami lakukan, kami selalu mempertahankan fokus kami untuk mengutamakan pelanggan, karena kesejahteraan dan keselamatan mereka menjadi prioritas utama kami," ujar CEO Regional Shangri-La Asia Tenggara & Australasia, Chan Kong Leong, dikutip dari Lonely Planet.

Sangri-La Hotels Singapura ini menjadi salah satu hotel jaringan internasional pertama yang bekerja ekstra untuk membantu melindungi tamu. Mereka memastikan keamanan dan keselamatan para tamu yang menginap.

© Shangri-La Group

Sejak awal Januari 2021, hotel yang masuk jaringan Shangri-La grup berbasis di Hong Kong ini, telah menerapkan skema tersebut di empat lokasi berbeda di Singapura. Jumlah total yang disisihkan untuk asuransi setiap tamu adalah sekitar 250 ribu dolar Singapura atau sekitar Rp2,6 miliar.

Dana tersebut akan digunakan untuk menutupi berbagai biaya dalam kasus penularan yang merugikan, seperti adanya akomodasi tambahan (ruang tambahan untuk mengisolasi) atau biaya perjalanan (jika ada penerbangan yang dijadwalkan ulang karena karantina).

" Mengatur pertanggungan medis tanpa biaya tambahan untuk tamu kami yang berada di Singapura adalah demonstrasi lain dari sambutan hangat yang kami berikan kepada para tamu," kata Chan.

Asuransi ditambahkan secara otomatis pada setiap pemesanan kamar yang dilakukan melalui web milik Shangri-La. Layanan ini tersedia untuk masa inap mulai awal Januari hingga 30 Juni 2021 mendatang, selama masih sesuai dengan pedoman perjalanan Pemerintah Singapura.

Laporan: Yuni Puspita Dewi