Tak Peduli Lockdown, Stand Bubble Tea Singapura Tetap Saja Ramai

Reporter : Arini Saadah
Kamis, 23 April 2020 11:10
Tak Peduli Lockdown, Stand Bubble Tea Singapura Tetap Saja Ramai
Mesin pencari Google menunjukkan adanya lonjakan pencarian minuman buble tea yang popular dengan bola tapioka kenyal itu.

Dream – Penggemar bubble tea Singapura ini rela antri di toko-toko ataupun pesanan online. Padahal semua outlet penjualan minuman itu sudah dilarang buka selama lockdown dua pekan.

Namun lockdown diperpanjang hingga bulan Juni untuk memastikan virus corona benar-benar reda.

Sejumlah foto beredar di media sosial menunjukkan banyak pengantar membawa bubble tea Gongcha. Banyak juga orang mengantri di outlet bubble tea di mal-mal, bahkan sampai ada perkelahian dalam antrean tersebut.

Dilansir dari South China Morning Post, mesin pencari Google menunjukkan adanya lonjakan pencarian minuman bubble tea yang popular dengan bola tapioka kenyal itu. Beberapa pecinta minuman bubble tea juga banyak yang mengekspresikan kekecewaannya di media sosial Facebook atas peraturan pemerintah yang melarang pertemuan sosial dan makan di restoran sejak 7 April lalu.

“ Bubble tea telah mendukung emosional saya selama lockdown.”

 

1 dari 2 halaman

Dibatasi

Dibatasi © foto twitter @allsgstuff

Pembatasan terbaru adalah untuk outlet F&B yang menjual minuman, makanan ringan dalam kemasan, permen atau makanan penutup dan mulai berlaku sejak Selasa kemarin.

Mereka yang berlokasi di pusat jajanan, kedai kopi, dan food court dapat melanjutkan operasinya. Pembatasan ini dapat diperpanjang hingga 1 Juni mendatang, tergantung jumlah kasus infeksi virus corona COVID-19 di Singapura.

Singapura melaporkan 9.125 kasus infeksi COVID-19. Kasus itu kebanyakan menimpa buruh migran yang tinggal di asrama besar. Sementara kasus-kasus di masyarakat Singapura sendiri tergolong stabil. Pihak berwenang mengatakan mereka terganggu oleh peningkatan kasus yang tidak dapat dijelaskan bagaimana seseorang pasien itu bisa terinfeksi.

 

2 dari 2 halaman

Cuma Layani Pesanan Online

Cuma Layani Pesanan Online © foto twitter @allsgstuff

Sebagian besar outlet F&B akan tetap buka namun hanya melayani pesanan online dan pengiriman. Sementara salon rambut dan tukang cukur terpaksa  harus ditutup.

Sedangkan toko kebutuhan hewan peliharaan dan laundry harus tutup, namun boleh melayani secara online.

Menteri Pembangunan Nasional, Lawrence Wong, mengatakan langkah ini adalah bagian dari usaha pencegahan pemerintah untuk mengurangi penyebaran COVID-19.

Pemerintah Singapuran juga mengumumkan aturan baru untuk berbelanja di supermarket dan pasar besar. Pengecekan suhu akan dilakukan di semua supermarket dan mall.

Pembeli yang memasuki supermarket harus menyediakan informasi pribadi.

Masuk ke pasar tradisional akan dibatasi beberapa pelanggan saja yang diperbolehkan masuk untuk berbelanja.

Sahabat Dream yang mungkin juga menginginkan bubble tea, lebih baik menunggu wabah COVID-19 ini reda ya. Nanti kamu bakal bisa pergi ke Singapura dan mengobati rasa penasaranmu terhadap minuman yang bikin heboh ini. 

Beri Komentar