Thailand Terbitkan Lagi Visa Bebas Karantina

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 20 Januari 2022 20:20

Ilustrasi

Kebijakan ini pernah ditangguhkan untuk menekan lonjakan Covid-19.

Dream - Thailand akan melanjutkan program visa bebas karantina untuk pengunjung yang divaksinasi. Program ini ditangguhkan bulan lalu untuk membantu negara yang bergantung pada pariwisata itu mengekang gelombang baru infeksi Covid-19.

" Pelancong internasional dapat mulai mengajukan permohonan visa di bawah program masuk Test & Go Thailand mulai 1 Februari," ujar juru bicara pemerintah, Rachada Dhnadirek di Twitter.

Visa masuk bebas karantina, kata Rachada, akan diperluas untuk pemohon dari semua negara. Tetapi, mereka harus menjalani dua tes Covid-19, satu pada saat kedatangan dan satu lagi pada hari kelima.

Keputusan untuk melonggarkan hambatan masuk bagi pendatang sejalan dengan seruan pemerintah untuk memperlakukan Covid-19 sebagai endemik tahun ini. Sekaligus menjadi upaya menghidupkan kembali sektor pariwisata yang mempekerjakan jutaan orang.

Sementara Thailand melihat lonjakan kasus baru setelah perayaan Natal dan Tahun Baru, tetapi puncaknya lebih rendah dari gelombang varian Delta. Lonjakan kasus Omicron juga belum membanjiri sistem perawatan kesehatan negara.

1 dari 1 halaman

© Ilustrasi

Thailand yang bergantung pada pariwisata telah bereksperimen dengan beberapa rencana selama dua tahun terakhir untuk mencoba memulai kembali sektor perjalanan.

Dulu, sektor pariwisata berkontribusi sekitar seperlima ekonominya, dengan 40 juta turis asing menghasilkan lebih dari US$60 miliar (Rp860,8 triliun) pada 2019.

Program Test & Go, yang sebelumnya memungkinkan pelancong divaksinasi dari lebih dari 60 negara untuk melewati karantina, membantu menarik sekitar 350 ribu pengunjung hanya dalam dua bulan sebelum ditangguhkan.

Sejak itu, pihak berwenang telah memperluas program pariwisata Kotak Pasir Phuket ke tiga wilayah lagi - Krabi, Phang Nga, dan pulau-pulau di Surat Thani (termasuk Ko Samui) - untuk memikat wisatawan, dikutip dari Straits Times.