Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Kisah pertemanan antara siswa Sekolah Dasar (SD), sebut saja Putra, 14 tahun, dan siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP), sebut saja Putri, 16 tahun, di Tulungagung, Jawa Timur menjadi perhatian publik.
Pertemanan dua anak berusia di bawah 17 tahun itu menjurus ke asmara terlarang. Hubungan asmara itu membuat si Putri hamil enam bulan.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Tulungagung, Ipda Retno Pujiarsih mengatakan, telah bertemu kedua orang tua anak itu.
" Kami bersama Lemabaga Perlindungan Anak sudah berkunjung dan bertemu orangtua kedua anak itu," kata Retno, sehari lalu.
Tetapi, dari pertemuan yang berlangsung belum ada titik temu antar kedua orangtua.
" Secara aturan jelas tak mengizinkan pernikahan, selain itu juga mempertimbangkan aspek psikologis dan kesehatan, tentu belum siap berumah tangga," ucap dia.
Wacana untuk menikahkan si Putra dan si Putri terlintas segera ditanggapai Kantor Urusan Agama (KUA). Karena alasan belum cukup umur, KUA menolak rencana itu.
KUA hanya dapat menikahkan kedua anak itu jika orangtua mendapat bukti dispensasi perkawainan dari Pengadilan Agama Tulungagung.
" Karena sesuai aturan pemerintah, KUA pasti tak menerima pernikahan di bawah umur," kata Kepala Unit Layanan Terpadu Perlindungan Sosial Anak Integratif (ULT PSAI) Tulungagung, Sunarto.
Berikut sederet fakta-fakta menyedihkan kasus yang menyentuh banyak perhatian publik itu:
(ism, Sumber: Liputan6.com)
© Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
- Tak dibawa ke ranah hukum
Berbagai pihak berharap kasus ini tak dilarikan ke ranah hukum. Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Tulungagung, Ipda Retno Pujiarsih mengatakan, butuh penanganan khusus untuk menyelesaikan kasus ini.
" Belum ada yang buat laporan. Kedua anak itu adalah korban, tak bisa disalahkan kalau ada kejadian seperti ini," kata Retno.
- Hak-hak yang perlu diselamatkan
Kepala Unit Layanan Terpadu Perlindungan Sosial Anak Integratif (ULT PSAI) Tulungagung, Sunarto mengatakan berusaha mencarikan solusi atas pemenuhan hak anak-anak itu, termasuk bayi yang dikandung Putri hingga lahir.
Sunarto mengatakan, usia kandungan Putri termasuk rentan terhadap gangguan kesehatan. Oleh sebab itu, dia akan mencarikan solusi agar akses kesehatan untuknya terpenuhi. " Agar anak dalam kandungan itu bisa lahir dengan selamat," kata Sunarto.
Untuk pendidikan, kedua bocah itu dapat melanjutkan pendidikan melalui kejar paket C.
© Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
- Putra baru saja disunat
Tak lama usai menjalani proses sunat, Putra berhubungan badan dengan Putri. Warga sekitar sempat mengendus gelagat aneh dari kedekatan ini.
Tetapi, warga mendapat jawaban aneh dari ayah Putra. Disebut ayah Putra mengatakan, Putri merupakan bahan `percobaan` anaknya yang baru dikhitan.
Putra memang dikenal warga sebagai bocah bengal. Dia sudah dua kali tak naik kelas. Sehingga, meski baru kelas V SD, secara seksual Putra sudah matang. (ism)
© Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
- Bertemu di Pantai Gemah Tulungagung
Si Putra dan Putri si pertama kali bertemu di Pantai Gemah Tulungagung pada Februari 2017. Usai bertukar nomor ponsel, mereka akhirnya kerap bertemu.
Dari pertemuan yang semakin sering terjadi, Putra dan Putri terjerumus pada hubungan layaknya orang dewasa.
Rumah orangtua Putra menjadi lokasi pertama hubungan intim itu terjadi, sekitar November 2017.
(ism, Sumber: Liputan6.com)
Advertisement
Gubernur Papua Angkat Suara Soal Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak 4 Rumah Sakit

Anak SD Naik KRL Jam 4 Pagi: Perjalanan Tangerang–Klender yang Bikin Haru dan Buka Mata Publik

10 Rekomendasi Kado untuk Hari Guru Nasional 2025 yang Membekas dan Bermakna

Mengenal Sinkop Vasovagal yang Diderita Chaeyoung TWICE, Penyakit yang Bikin Pingsan Mendadak

Tak Cuma Soto Banjar, Ini 5 Kuliner Khas Palangkaraya yang Wajib Dicicipi


Tak Cuma Soto Banjar, Ini 5 Kuliner Khas Palangkaraya yang Wajib Dicicipi

Kisah Raihan Jouzu, Siswa SMP Ciptakan Bikin Spidol dari Kulit Bawang Putih

12 Rekomendasi Wisata Alam di Aceh yang Bisa Jadi Wish List Liburan Akhir Tahun

Mengenal Komunitas Masyarakat Adat Seberuang di Kalbar: Punya Hutan Terlarang, Jengkolnya Primadona


Gubernur Papua Angkat Suara Soal Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak 4 Rumah Sakit

Unbox Joy! POP MART Christmas Town Hadirkan Keseruan Natal Penuh Kejutan di Grand Indonesia