Tragis, Bocah 7 Tahun Diseret Buaya Disaksikan Sang Ibunda

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Minggu, 18 November 2018 10:01
Tragis, Bocah 7 Tahun Diseret Buaya Disaksikan Sang Ibunda
Korban ditemukan dengan luka parah akibat gigitan buaya

Dream - Kisah tragis dialami oleh bocah laki-laki berusia 7 tahun, Rahmad Andika Saputra. Ia harus kehilangan nyawa saat terjadi banjir di daerahnya di di Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.

Kisah pilu itu bermula dari meluapnya sungai yang ada di Desa Sontang. Sungai itu dikenal dihuni oleh buaya. Saat banjir, buaya naik ke daratan untuk mencari makan.

Ketika itu, korban sedang berada di teras rumahnya yang berbentuk panggung. Teras itu juga tergenang air banjir.

Nahas, dalam waktu bersamaan ada buaya lapar yang langsung menyeret putra dari Darman itu.

" Korban sempat hilang beberapa jam hingga akhirnya ditemukan tak bernyawa," kata Kapolres Rokan Hulu, Ajun Komisaris Besar Hasyim Risahondua dikutip dari laman Liputan6.com, Jumat 16 November 2018.

1 dari 2 halaman

Ibu Korban Saksikan Anaknya Diseret Buaya

Hasyim menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 9 pagi. Ketika itu, korban meminta izin mandi di teras depan rumah. Ibu korban pun mengizinkan sambil memantau buah hatinya itu.

Korban pun mulai masuk ke air, selang beberapa saat, muncul gelombang seolah ada sesuatu datang dari bawah air. Rupanya, gelombang itu berasal dari buaya yang siap memburu anaknya.

" Ibu korban lalu berteriak minta tolong ke suaminya. Pencarian dibantu warga tapi korban tak ditemukan," ucap dia.

Orangtua korban bersama warga langsung mencari korban yang diseret buaya. Hasyim berujar, berdasarkan kesaksian warga yang melihat, buaya itu memiliki panjang sekitar dua meter.

2 dari 2 halaman

Ditemukan dengan Luka Parah

Sekitar pukul 1 siang, korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa dengan jarak 20 meter dari lokasi pertama hilang.

" Korban mengalami luka parah diduga akibat terkaman buaya. Korban sempat divisum, tapi keluarganya menolak dilakukan autopsi," kata Hasyim.

Hasyim mengimbau kepada seluruh orangtua agar melarang anaknya mandi di depan rumah. Karena, ketika banjir datang banyak buaya yang naik ke darat.

(Sumber: Liputan6.com/M Syukur)