Driver Ojol Meninggal Dalam Kecelakaan. (Foto: ST)
Dream - Seorang driver ojol Grabfood meninggal dalam kecelakaan setelah menjadi korban tabrakan dengan truk pada Jumat lalu.
Yang lebih menyedihkan lagi korban melakukan dua pekerjaan sekaligus demi merawat istri yang sakit dan menghidupi keluarganya.
Korban juga seorang karyawan sebuah perusahaan elektronik di Singapura. Dia bekerja sambilan menjadi driver ojol untuk menambah penghasilannya.
Hal itu terpaksa dia lakukan karena istrinya sakit sebulan yang lalu dan tidak dapat bekerja seperti biasanya.
" Dia merupakan seorang suami dan ayah yang tidak pernah merokok atau minum alkohol. Dia banyak membantu dalam keluarga," kata istrinya.
Jenazah korban telah diambil oleh keluarganya dana dibawa ke Ipoh untuk dimakamkan. Menurut jurubicara grabFood, pihak mereka sedang menghubungi keluarga korban untuk memberikan bantuan dan dukungan.
Sebelumnya, korban meninggal dunia selepas motornya bertabrakan dengan sebuah truk di Gambas Avenue pada hari Jumat lalu.
(sah, Sumber: Siakapkeli.my)
Dream - Beragam ekspresi diperlihatkan driver ojek online (Ojol) saat pengguna jasa membatalkan pesanannya. Ada yang marah karena sudah terlanjur jalan, beberapa memilih legowo dengan kelakuan pelanggan yang terkadang seenak hati itu.
Namun ekspresi seorang sopir Ojol ini menjadi viral dan diperbincangan warganet. Dia terlihat menangis saat melihat seorang pelanggan membatalkan pesanannya.
Video sopir Ojol menangis itu viral di media sosial usai diunggah akun Instagram @ndorobeii pada Selasa, 11 Oktober 2019. Terlihat seorang pria menangis sesegukan sambil mencoba untuk bercerita permasalahannya ke seseorang yang merekam kejadian tersebut.
Diketahui bahwa driver ojek online tersebut bernama Darto. Menurut seorang warganet yang mengaku sebagai tetangga dari Darto kesedihanya pecah lantaran dia saat itu sedang membutuhkan uang untuk keluarga.
Bukannya uang yang didapat, Darto tertimpa apes karena pesanannya dibatalkan pelanggan.
Diketahui Darto berkerja sebagai ojek online untuk menghidupi ibu dan adiknya.
" Keluarga saya kasih liat video itu, ibunya langsung nangis karena kasian melihat anaknya begitu susah ngidupin dia dan adiknya," ujar tetangga Darto yang tak ingin disebutkan namanya.
Usai videonya viral Darto sempat tak mengakui bahwa sosok di video itu adalah dirinya. Darti beralasan tak mau membuat ibunya khawatir. Meski akhirnya, Darto mengakui video tersebut.
" Dia bilang cuma mirip dan katanya salah orang. ternyata pas beberapa menit kemudian dia tlp saya, bilang itu memang dia. Cuma dia gak mau bikin ibunya khawatir," tambahnya.
Disebutkan Darto merupakan seorang pekerja keras, dari mengamen sampai menjadi kuli sebelum berprofesi sebagai driver ojek online.
" Dia pekerja keras, dari ngamen sampe nguli di jalan. saya banyak baca tentang komentar di instagram katanya mau bantum tapi Wallahualam betul atau enggaknya," ujarnya.
Darto sendiri diketahui tinggal di daerah Cilincing, Jakarta Utara.
" Dulu dia tetangga saya di Cilincing. Tapi sekarang saya sudah di Makasar. Darto sempat beberapa tahun yang lalu ke Makasar ikut kerja dengan keluarga di sini. Sampe sekarang Darto masih tinggal di Clincing," tambahnya.
Peristiwa ini terjadi lantaran salah satu orderan yang ia terima dibatalkan pelangganya. Ia langsung sedih dan tak kuasa menahan air mata.
View this post on Instagram
Dream - Jika ada niat, pasti ada jalan. Kalimat itu terdengar begitu ringan dan penuh motivasi. Tetapi, apakah kalimat motivasi itu efektif? Jawabannya, tentu saja efektif.
Kalimat tersebut dibuktikan sendiri oleh seorang driver Grab Food satu ini. Dia mampu terus bekerja meski hanya punya satu kaki.
Dikutip dari World of Buzz, keterbatasan fisik tidak menghalanginya mencari rezeki. Driver tersebut bahkan selalu bekerja 10 jam sehari demi keluarganya.
Kisah ini terjadi di Singapura. Driver diketahui bernama Syed ini kehilangan kakinya sejak 12 tahun lalu. Syed tertabrak mobil hingga mengalami luka parah. Saat itu, dia masih berusia 13 tahun.
Setelah itu, Syed terpaksa berjalan dengan pincang lantaran kakinya tidak sepenuhnya sembuh. Hingga pada 2012, kaki kanan Syed mulai paha hingga telapak kaku harus diamputasi karena mengalami infeksi parah.
Meski hanya punya satu kaki, tekad Syed untuk mencari rezeki demi hidup layak bersama keluarga tidak terbendung. Sayangnya, kesempatan bekerja untuk difabel seperti dia sangatlah terbatas.
Syed akhirnya memutuskan bergabung menjadi driver pengantar Grab Food. Selama empat tahun, dia belajar mengendarai skuter elektrik hingga akhirnya mulai mengirimkan makanan lewat Grab Food.
" Pelanggan yang pesan lewat saya selalu tidak percaya saya hanya punya satu kaki, meskipun saya bicara langsung di awal," kata Syed.
" Hanya ketika saya melakukan pengiriman kembali, mereka menyadari saya difabel. Sebagian dari mereka meminta maaf ke saya," lanjut dia.
Setelah mahir menggunakan skuter elektrik, Syed bisa bekerja laiknya driver Grab Food umumnya di Singapura. Bahkan para pelanggan selalu memberikan bantuan kepada Syed.
Ada yang memberinya air minum. Ada pula yang meminta Syed cukup menunggu di lobi apartemen daripada harus susah payah naik tangga untuk mengantarkan makanan.
Setiap hari, Syed bekerja mulai pukul delapan pagi hingga dua siang lalu beristirahat. Dia bekerja lagi pukul enam sore sampai sepuluh malam.
Selama sepuluh jam sehari, Syed mendapat penghasilan antara 70-80 dolar Singapura, setara Rp718 ribu-Rp820 ribu. Dengan penghasilan sebesar itu, Syed mampu mandiri.
" Saya mau kerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarga saya. Saya juga menyarankan kepada difabel lain untuk mencoba dan menjadi driver juga," kata dia.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur