Mengerikan, 39 Jasad Ditemukan di Dalam Kontainer

Reporter : Maulana Kautsar
Jumat, 25 Oktober 2019 11:48
Mengerikan, 39 Jasad Ditemukan di Dalam Kontainer
Polisi sedang menginvestigasi kasus ini.

Dream - Sebanyak 39 jasad warga negara China ditemukan di dalam kontainer di Essex, Inggris. Polisi saat ini menginterogasi sopir kontainer, Mo Robinson, karena dicurigai sebagai pembunuh delapan perempuan dan 31 lelaki.

Menurut BBC, truk kontainer itu tiba di Purfleet di dekat Sungai Thames. Truk tersebut berasal dari Zeebrugge, Belgia. Staf medis menemukan jasad itu di kontainer di area Waterglade Industrial Park di Grays, Rabu 24 Oktober 2019, pukul 01.30 dini hari.

Polisi mengatakan, kepala truk yang membawa kontainer itu memasuki negara itu melalui Holyhead di Wales pada hari Minggu. Truk itu tercatat melakukan perjalanan dari Dublin.

Polisi Irlandia Utara dan National Crime Agency telah menggerebek tiga bangunan. Dua organisasi keamanan itu mengidentifikasi organisasi kriminal berada di balik aksi keji itu.

1 dari 4 halaman

Investigasi

Kini, truk itu dipindahkan ke tempat yang aman di Tilbury Docks sehingga investigasi dapat " dilakukan dengan tenang" dan untuk memberikan " martabat sepenuhnya kepada mereka yang ada di dalam trailer" .

Kepolisian Essex mengatakan, investigasi ini menjadi pembunuhan terbesar dalam sejarah pasukannya.

Duta Besar China untuk Inggris Liu Xiaoming mencuit, bahwa kedutaan telah membaca laporan kematian " dengan hati yang berat" dan menunggu kabar terbaru dari polisi Inggris.

2 dari 4 halaman

PBB Sebut Putera Mahkota Saudi Terkait Pembunuhan Jamal Khashoggi

Dream - Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyebut putera mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, memiliki keterkaitan dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Pernyataan itu muncul dalam laporan terbaru yang menyalahkan Arab Saudi atas pembunuhan Khashoggi.

Laporan yang disampaikan ahli hak asasi manusia PBB itu menyebut kronologi eksekusi dan penghilangan Kashoggi di dalam konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Rincian itu berdasarkan pada rekaman audio intelijen Turki.

Dalam rekaman itu, seorang yang dicurigai sebagai pembunuh Kashoggi berdiskusi mengenai pemotongan dan pengangkutan mayat yang mereka sebut sebagai " hewan kurban" .

" Sambungan akan dipisahkan ... Jika kita mengambil kantong plastik dan memotongnya menjadi beberapa bagian, itu akan selesai," kata salah satu tersangka dikutip dari Al Jazeera, Kamis 20 Juni 2019.

Rekaman dan bukti lain hasil investigasi selama enam bulan menunjukkan kematian Khashoggi pada 2 Oktober tahun lalu " direncanakan" , kata pelapor khusus PBB, Agnes Callamard.

3 dari 4 halaman

Arab Saudi Menolak

Dari laporannya, Callamard menyebut Arab Saudi " bertanggung jawab" atas pembunuhan itu karena " bukti yang dapat dipercaya" . Callamard juga memerintahkan penyelidikan lebih lanjut tentang keterlibatan pejabat tinggi Saudi dalam pembunuhan itu, termasuk yang dilakukan Mohammed bin Salman.

Callamard mendesak badan-badan PBB, khususnya Sekretariat Jenderal, untuk meluncurkan penyelidikan kriminal internasional dan menyerukan sanksi terhadap Mohammed bin Salman.

Beberapa jam setelah rilis laporan, Arab Saudi menolak temuan Callamard sebagai " bukan hal baru" dan " tidak berdasar" . Tetapi Turki " sangat mendukung" seruan pelapor untuk akuntabilitas.

4 dari 4 halaman

Yakin Akan Ditelusuri

Juru bicara Sekjen PBB Antoino Guterres mengatakan, PBB hanya bisa meluncurkan penyelidikan dengan mandat dari badan antarpemerintah yang kompeten. " Untuk mengejar penyelidikan kriminal yang akan mewajibkan semua negara untuk bekerja sama akan membutuhkan resolusi Dewan Keamanan PBB," kata dia.

Meski demikian, Callamard yakin bahwa PBB dapat melakukan penyelidikan tindak lanjut. " Tidak masuk akal membatasi intervensi Sekretariat Jenderal PBB pada skenario seperti itu," kata dia.

Panggilan dan penyelidikan itu didukung oleh kelompok-kelompok HAM terkemuka, termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch.

Beri Komentar