Bikin Mual! Pabrik Tempe Digerebek, Bahan Berserakan di Lantai & Dinding Jamuran

Reporter : Sugiono
Kamis, 23 Juli 2020 11:30
Bikin Mual! Pabrik Tempe Digerebek, Bahan Berserakan di Lantai & Dinding Jamuran
Sudah begitu, alas kain untuk tempat tempe tak pernah diganti.

Dream - Saat ini sebagian besar warga masyarakat sangat memperhatikan kebersihan sejak pandemi Covid-19 mulai bergulir akhir tahun 2019.

Meski tidak semua, tapi sebagian besar warga sudah sadar dengan pentingnya menjaga kebersihan. Mereka rajin memakai masker dan mencuci tangan.

Hal yang sama juga dilakukan para pelaku usaha. Mereka berusaha melakukan hal yang dengan menjaga kebersihan tempat dan produk yang dihasilkan.

Namun, di saat banyak yang berusaha sebaik mungkin untuk menjaga kebersihan, ternyata masih ada yang kurang sadar. Contohnya, pabrik tempe di Kawasan Industri Batu Caves, Selangor, Malaysia.

1 dari 3 halaman

Berserakan di Lantai

Baru-baru ini Balai Kota Kuala Lumpur melaporkan mereka telah menggerebek dan menutup pabrik tempe setelah menerima keluhan dari masyarakat.

Dalam penggerebekan yang dilakukan pada 21 Juli lalu, pihak berwenang tidak puas dengan cara pabrik mengolah makanan tersebut.

Bahan baku pembuatan tempe berserakan di lantai.

Selain tidak bersih, mereka juga melihat bahan baku tempe dan lain-lainnya berserakan begitu saja di lantai pabrik.

2 dari 3 halaman

Dinding Pabrik Berjamur, Alas Kain Tak Pernah Diganti

Lantainya basah dan kotor dengan sisa-sisa makanan. Sementara dinding pabrik juga dipenuhi dengan jamur yang sudah menghitam.

Tempat pembuatan tempe penuh jamur dan kotor.

Yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah bahwa 4 karyawan pabrik yang semuanya tenaga kerja asing, tidak menerima suntikan tifoid.

Kaleng bekas cat digunakan sebagai wadah bahan pembuatan tempe.

Sebagian besar para karyawan di pabrik tempe ini juga tidak mengenakan penutup kepala.

3 dari 3 halaman

Karyawan Tak Pakai Apron dan Penutup Kepala

Mereka juga tidak memakai celemek dan sepatu yang tepat ketika sedang mengolah bahan baku produksi tempe.

Peralatan serta kelengkapan pemprosesan tempe juga dalam keadaan kotor dan usang. Kain alas tidak diganti dan menggunakan kaleng cat bekas saat memproses tempe.

Wadah kedelai berjamur dan air untuk mencuci juga kotor.

Karena dianggap tidak memenuhi standar kebersihan yang sudah ditetapkan, pabrik tempe itu ditutup sejak mulai 21 Juli 2020.

Sumber: World of Buzz

Beri Komentar