Foto : Shutterstock
Dream- Sholat merupakan perintah wajib dari Allah yang harus dilaksanakan oleh seluruh umat muslim. Di mana setiap umat muslim harus menunaikan sholat fardu atau sholat wajib dari waktu pagi hingga petang hari sebanyak 5 kali. Masing-masing sholat ini dilaksanakan pada waktu yang sudah ditentukan, yaitu waktu subuh, dhuhur, ashar, magrib, dan isya.
Selain sholat wajib, umat muslim juga bisa menjalankan sholat sunnah sesuai dengan kebutuhan. Bisa sholat sunnah yang dilakukan di malam hari, di siang hari, maupun sholat sunnah lain yang dikerjakan berdasarkan kepentingannya. Meskipun tidak memiliki hukum yang wajib, ibadah sholat sunnah dapat memberikan tambahan pahala dan ampunan dari Allah SWT bagi siapapun yang mengerjakannya.
Dengan begitu, seluruh umat muslim harus mengetahui bagaimana cara sholat yang benar sesuai tuntunan yang diajarkan Rasulullah SAW. Dalam hal ini, terdapat beberapa rukun sholat yang harus dikerjakan. Mulai dari melakukan posisi berdiri bagi yang mampu, membaca niat, takbirarul ihram, hingga duduk tasyahhud yang menjadi rukun akhir dalam setiap pelaksanaan sholat.
Masing-masing rukun ini dikerjakan secara berurutan dan tidak boleh dilewatkan satu pun. Sebab melakukan sholat sesuai dengan runtutan rukun yang ada menjadi kunci sah atau tidaknya sholat tersebut dikerjakan. Rukun sholat dilakukan untuk sholat wajib maupun sholat sunnah. Hal yang membedakan hanya niat dan beberapa bacaan surat yang dilafalkan.
Dilansir dari laman NU Online, berikut rukun sholat yang harus dipenuhi saat melaksanakannya.
Sebelum mengetahui bagaimana rukun cara sholat yang benar, perlu pahami terlebih dahulu hal-hal apa saja yang menjadi syarat wajib dan syarat sah sholat. Di sini, syarat wajib dan syarat sah sholat berfungsi sebagai penentu keabsahan sholat, namun bukan bagian dari sholat.
Syarat wajib dan sah sholat ini berupa kriteria atau hal-hal yang harus dipenuhi sebelum atau saat mengerjakan ibadah sholat. Berikut adalah syarat wajib dan sah sholat perlu diketahui.
Setelah mengetahui syarat wajib dan syarat sah sholat, berikutnya akan dijelaskan bagaimana tata cara sholat yang benar. Cara sholat yang benar, dapat dilakukan sesuai dengan urutan rukun sholat yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Dimulai dari mengucapkan niat, posisi berdiri bagi yang mampu, hingga duduk tasyahhud akhir sebagai bagian akhir dalam rukun sholat. Rukun sholat yang harus dilakukan ada 18, yaitu sebagai berikut :
Niatkan melakukan salat hanya karena Allah SWT. Niat juga bisa dibaca secara lisan berdasarkan bacaan niat yang ada. Bacaan niat umumnya mencakup nama salat yang dikerjakan, jumlah rakaat, dan melakukannya karena Allah SWT.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ Shalatlah dalam keadaan berdiri. Jika tidak mampu, kerjakanlah dalam keadaan duduk. Jika tidak mampu lagi, maka kerjakanlah dengan tidur menyamping.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ Pembuka shalat adalah thoharoh (bersuci). Yang mengharamkan dari hal-hal di luar shalat adalah ucapan takbir. Sedangkan yang menghalalkannya kembali adalah ucapan salam. ”
Yang dimaksud dengan rukun sholat adalah ucapan takbir “ Allahu Akbar”. Ucapan takbir ini tidak bisa digantikan dengan ucapakan selainnya walaupun semakna.
Membaca surat Al Fatihah, termasuk bacaan Baismillahirrahmanirrahim sebagai salah satu bagiannya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan pada orang yang jelek shalatnya (sampai ia disuruh mengulangi shalatnya beberapa kali karena tidak memenuhi rukun),
“ Kemudian ruku’lah dan thuma’ninahlah ketika ruku’.”
Keadaan minimal dalam ruku’ adalah membungkukkan badan dan tangan berada di lutut.
Sedangkan yang dimaksudkan thuma’ninah adalah keadaan tenang di mana setiap persendian juga ikut tenang. Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan pada orang yang jelek shalatnya sehingga ia pun disuruh untuk mengulangi shalatnya, beliau bersabda,
“ Shalat tidaklah sempurna sampai salah seorang di antara kalian menyempurnakan wudhu, … kemudian bertakbir, lalu melakukan ruku’ dengan meletakkan telapak tangan di lutut sampai persendian yang ada dalam keadaan thuma’ninah dan tenang.”
Ada pula ulama yang mengatakan bahwa thuma’ninah adalah sekadar membaca dzikir yang wajib dalam ruku’.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan pada orang yang jelek shalatnya,
“ Kemudian tegakkanlah badan (i’tidal) dan thuma’ninalah.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan pada orang yang jelek shalatnya,
“ Kemudian sujudlah dan thuma’ninalah ketika sujud.”
Hendaklah sujud dilakukan pada tujuh bagian anggota badan: [1,2] Telapak tangan kanan dan kiri, [3,4] Lutut kanan dan kiri, [5,6] Ujung kaki kanan dan kiri, dan [7] Dahi sekaligus dengan hidung.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ Aku diperintahkan bersujud dengan tujuh bagian anggota badan: [1] Dahi (termasuk juga hidung, beliau mengisyaratkan dengan tangannya), [2,3] telapak tangan kanan dan kiri, [4,5] lutut kanan dan kiri, dan [6,7] ujung kaki kanan dan kiri. ”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ Kemudian sujudlah dan thuma’ninalah ketika sujud. Lalu bangkitlah dari sujud dan thuma’ninalah ketika duduk. Kemudian sujudlah kembali dan thuma’ninalah ketika sujud.”
Pada setiap rakaat setelah sujud pertama, harus melakukan duduk di antara dua sujud sebelum sujud yang kedua. Duduk di antara dua sujud juga dilakukan dengan tuma'ninah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ Jika salah seorang antara kalian duduk (tasyahud) dalam shalat, maka ucapkanlah “ at tahiyatu lillah …”.”
Di rakaat terakhir salat, setiap orang harus melakukan duduk tasyahud akhir sebelum salam.
Saat gerakan duduk tasyahud akhir, maka wajib membaca bacaan tasyahud akhir.
“ AT TAHIYAATU LILLAH WASH SHOLAATU WATH THOYYIBAAT. ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WA ROHMATULLAHI WA BAROKAATUH. ASSALAAMU ‘ALAINA WA ‘ALA ‘IBADILLAHISH SHOLIHIIN. ASY-HADU AN LAA ILAHA ILLALLAH, WA ASY-HADU ANNA MUHAMMADAN ‘ABDUHU WA ROSULUH.”
Artinya : Segala ucapan penghormatan hanyalah milik Allah, begitu juga segala sholat dan amal shalih. Semoga kesejahteraan tercurah kepadamu, wahai Nabi, begitu juga rahmat Allah dengan segenap karunia-Nya. Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.
Bacaan shalawat yang paling bagus adalah sebagai berikut.
“ ALLAHUMMA SHOLLI ‘ALA MUHAMMAD WA ‘ALA AALI MUHAMMAD KAMAA SHOLLAITA ‘ALA IBROOHIM WA ‘ALA AALI IBROHIM, INNAKA HAMIDUN MAJIID. ALLAHUMMA BAARIK ‘ALA MUHAMMAD WA ‘ALA AALI MUHAMMAD KAMAA BARROKTA ‘ALA IBROHIM WA ‘ALA AALI IBROHIMM INNAKA HAMIDUN MAJIID.”
Yang termasuk dalam rukun di sini adalah salam yang pertama. Inilah pendapat ulama Syafi’iyah, Malikiyah dan mayoritas ‘ulama.
Model salam ada empat:
Tertib, yaitu mengerjakan sholat beradasarkan urutan rukun tanpa melewatkan salah satu bagiannya.
Pertama, jika ia sudah melaksanakan rukun yang ditinggalkannya pada rakaat yang kedua maka rakaat yang ketinggalan salah satu rukun tersebut dibatalkan kemudian rakaat yang selanjutnya menempati tempatnya (menjadi rakaat yang pertama) dan ia berkewajiban melakukan sujud sahwi setelah salam.
Kedua, jika ia belum melaksanakan rukun yang ditinggalkannya pada rakaat kedua maka ia wajib kembali ke rukun yang ditinggalkan tersebut dan berkewajiban melanjutkan serta melakukan sujud sahwi setelah salam.
Ketiga, jika ia teringat dengan rukun sholat yang tertinggal setelah sholat namun jarak waktunya masih dekat dan belum dipisahkan oleh jarak waktu yang lama seperti orang yang lupa rukuk dan sujud maka ia mengulangi satu rakaat yang sempurna termasuk tasyahud akhir dan memberi salam kemudian sujud sahwi dan memberi salam.
Advertisement