Akhir Tragis Bocah Berambut Es yang Sempat Viral

Reporter : Eko Huda S
Rabu, 14 Maret 2018 14:15
Akhir Tragis Bocah Berambut Es yang Sempat Viral
Dia kembalikan ke sekolah asalnya di area pegunungan karena sering menerima wawancara.

Dream - Masih ingat dengan bocah bernama Wang Fuman yang fotoya menjadi viral karena rambutnya membeku oleh salju?

Beberapa waktu lalu, kisah Wang menjadi viral di media sosial karena keberaniannya menembus keganasan alam demi sampai di sekolahnya tepat waktu.

Murid kelas tiga sekolah dasar itu harus berjalan lebih dari satu jam, menempuh jarak sejauh 4,5 kilometer. Bagian paling buruknya adalah dia harus berjalan di bawah cuaca ekstrem dengan suhu minus 9 derajat Celcius.

Akibatnya, begitu dia sampai di sekolah, rambut dan alisnya menjadi putih karena tertutup salju. Selain itu, tangannya mengalami serangan hawa dingin atau lebih dikenal dengan frost bites.

Namun kini nasib Fuman kembali seperti semula setelah dia dikeluarkan dari sekolah dasar swasta yang sebelumnya ingin menolongnya.

Setelah kisahnya menjadi viral di dunia maya, sebuah SD bernama Xinhua School di Zhaotong menawarkan tempat tinggal dan pendidikan gratis untuk Fuman dan adik perempuannya.

Ayah Fuman, Wang Gangkui, menerima tawaran tersebut dan mengirim kedua anaknya ke Xinhua School yang berjarak lebih dari 40 kilometer dari rumah mereka.

" Meski sekolahnya jauh, anak saya bisa tinggal dan makan di asrama, mengerjakan pekerjaan rumahnya di kelas tanpa gangguan pekerjaan rumah tangga," kata sang ayah.

Saat itu, Kepala Sekolah Xinhua School, yang bernama Yang, mengatakan bahwa dia ingin Fuman dan adiknya memberi contoh yang baik untuk anak-anak miskin lainnya.

" Meski mereka berasal dari keluarga miskin, mereka bisa mengubah nasib mereka melalui kerja keras," kata Yang waktu itu.

1 dari 1 halaman

Namun Sekarang 'Diusir' dari Sekolah

Namun Sekarang 'Diusir' dari Sekolah © (Foto: SCMP)

Namun setelah beberapa bulan kemudian, Kepala Sekolah Xinhua School, Yang, mengembalikan Fuman dan adiknya ke sekolah asli mereka di SD Zhuanshanbao yang berada di area pegunungan.

Yang kemudian membeberkan alasan dia memulangkan Fuman dan adiknya ke SD Zhuanshanbao.

" Karena sering menerima wawancara dan mendapat kunjungan dari semua lapisan masyarakat membuat kegiatan belajar dan mengajar sekolah terganggu," kata Yang.

" Kami khawatir anak itu tidak dapat menghadapi hal itu dan studinya akan terpengaruh," tambah Yang.

Karena alasan itulah, Yang menghubungi Gangkui dan meminta ayah Fuman itu untuk mengambil kedua anaknya tersebut.

Departemen pendidikan di Ludian membenarkan bahwa kedua anak tersebut telah kembali ke sekolah asal mereka pada hari Rabu pekan lalu.

Fu Heng, Kepala Sekolah SD Zhuanshanbao, mengatakan bahwa orang-orang harus menghormati keputusan tersebut.

Dia mendukung keputusan Kepala Sekolah Xinhua School demi kepentingan dan kebaikan terbaik Fuman.

" Pelajarannya tidak terpengaruh oleh kepindahannya itu. Fuman juga terlihat bahagia seperti sebelumnya dan dia bergaul dengan baik dengan teman-teman kelasnya," kata Fu.

(Sumber: AsiaOne)

Beri Komentar