Begini Cara Cukur Rambut Kemaluan yang Benar

Reporter : Irma Suryani
Jumat, 15 Juli 2016 17:02
Begini Cara Cukur Rambut Kemaluan yang Benar
Bagian di area kemaluan memiliki rasa sensitif terhadap sentuhan, sehingga harus berhati-hati dalam mencukur rambutnya.

Dream - Mencukur rambut kemaluan kamu sebenernya seperti mencukur bagian tubuh lainnya. Yang berbeda adalah bagian di area kemaluan memiliki rasa sensitif terhadap sentuhan, sehingga harus berhati-hati dalam mencukur rambutnya.

Ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan sebelum membersihkan rambut di kemaluan, seperti dilansir laman Cosmopolitan.

Sebelum dicukur, ambil air hangat dan bersihkan bagian kemaluan dengan air tersebut. Kemudian bersihkan dengan kain yang sudah dibasahi air hangat. Diamkan hingga mengering.

Setelah kondisi area kemaluan sudah mulai steril, aplikasikan krim atau lotion untuk mempermudah kamu dalam memotong rambut-rambutnya. Perlu diperhatikan jangan sampai lotion atau krim tersebut masuk ke area vagina.

Ketika siap untuk mencukur, pastikan posisi kamu sudah nyaman. Gunakan gunting atau pisau cukur yang tajam sehingga tidak akan menyebabkan iritasi pada kulit.

Bolehkah suami mencukur bulu kemaluan suami...

1 dari 4 halaman

Bolehkah Suami Cukur Bulu Kemaluan Istri dan Sebaliknya?

Bolehkah Suami Cukur Bulu Kemaluan Istri dan Sebaliknya? © Dream

Dream - Rasulullah mensabdakan bahwa Istihdad (mencukur bulu kemaluan) merupakan salah satu sunnah fitrah.

" Ada lima hal yang termasuk fitrah: khitan, istihdad, mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan memangkas kumis" . (HR. Bukhari dan Muslim)

Lima manfaat istihdad telah diketahui di zaman modern yakni kebersihan terjaga, terhindar dari bau, sehat, meningkatkan sensitifitas saat berhubungan dan lebih higienis bagi wanita.

Lalu ada pertanyaan, bolehkan istihdad dilakukan oleh suami karena alasan agak sulit menggunting bulu-bulu itu sendiri, agar lebih mesra atau alasan lainnya?

(Ism) 

2 dari 4 halaman

Dalilnya

Dalilnya © Dream

Dream - Karena saat suami membantu istrinya melakukan istihdad pasti akan melihat aurat inti istri, maka ada dua pendapat ulama.

Pertama, makruh. Ulama yang memakruhkannya berdalil dengan hadits riwayat Aisyah radhiyallahu 'anha bahwa ia mengatakan:

" Aku tidak pernah memandang kemaluan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sama sekali" . (HR. Ibnu Majah)

Kedua, mubah. Dan ini pendapat jumhur ulama yang menilai hadits Aisyah tersebut dhaif sebagaimana disebutkan Al Hafizh Ibnu Rajab.

Selain itu, dalil lainnya adalah riwayat Aisyah dalam Bukhari dan Muslim bahwa ia berkata:

" Aku pernah mandi bersama Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam dari satu bejana antara aku dan beliau. Kemudian beliau bergegas-gegas denganku mengambil air, hingga aku mengatakan: tinggalkan air untukku, tinggalkan air untukku" . Ia berkata; " Mereka berdua saat itu dalam kondisi junub" . (HR. Bukhari dan Muslim).

3 dari 4 halaman

Hadis Lain yang Jadi Pegangan

Hadis Lain yang Jadi Pegangan © Dream

Dream - Dalam Fathul Bari dijelaskan, bahwa ulama seperti Ad Daudi berdalil dengan hadits ini terkait bolehnya suami memandang aurat istrinya.

Hadits lain yang menjadi pegangan bagi ulama yang membolehkan suami melihat aurat istrinya adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

" Jagalah auratmu kecuali dari istrimu" . (HR. Tirmidzi dan Abu Daud; hasan)

Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan, hadits ini menunjukkan bolehnya seorang istri melihat aurat istrinya.

Ibnu Hazm Azh Zhahiri menegaskan, “ Boleh bagi suami untuk memandang ‘milik’ istri sebagaimana istri juga boleh memandang ‘milik’ suami. Hal itu tidak dianggap makruh sama sekali.”

Wallahu a'lam

(Ism) 

4 dari 4 halaman

Kapan Waktu yang Tepat

Kapan Waktu yang Tepat © Dream

Dream - Sayyid Sabiq menjelaskan, menggunting bulu ‘rahasia’ itu disunnahkan setiap pekan. Sedangkan maksimalnya, paling lama seseorang diperbolehkan membiarkan bulu ‘rahasia’ itu selama empat puluh hari. Tidak boleh lebih.

Sebagaimana hadits dari Anas radhiyallahu ‘anhu:

" (Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam) memberi tempo kepada kami untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan menggunting bulu kemaluan agar tidak dibiarkan begitu saja lebih dari empat puluh malam" . (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Ulasan selengkapnya kllik di sini. (Ism) 

Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi

 
Beri Komentar