Ilustrasi
Dream - Ini berangkat dari ide mulia sekelompok siswa di Sekolah Dasar Kaligi Ranganathan Montford di Perambur, Chennai, India. Akibat ide mulia itu, seorang pengemis bisa mengecap kehidupan yang lebih baik.
R Naagar, 52 tahun, telah bekerja sebagai pengemis selama tiga tahun. Awalnya Naagar adalah penjual sayur di pasar Perambur. Usahanya itu kemudian bangkrut karena ditipu temannya.
Untuk mencari nafkah, dia sempat menjadi penjual lukisan dinding. Namun dia jatuh hingga mengalami patah pinggul. Karena tidak memiliki keluarga lainnya, dia memutuskan menjadi pengemis.
Namun sejak dua bulan lalu, Naagar sudah beralih profesi sebagai penjual cokelat di depan pintu masuk Candi Ayyappan, Perambur setelah mendapat bantuan dari siswa Kaligi Ranganathan Montford.
Semuanya berawal saat 13 siswa Kaligi Ranganathan Montford melihat seorang laki-laki dan seorang anak perempuan mengemis di depan sekolah mereka.
Mereka merasa iba sekaligus risih hingga ingin melakukan sesuatu untuk mengentas para pengemis itu. Selanjutnya, mereka mencari para pengemis di sekitar lingkungan mereka dan menawarkan pekerjaan lebih layak.
Dari hasil penelusuran di sekitar candi dan taman, didapatkan 30 pengemis, salah satunya Naagar.
Para siswa ini kemudian mengumpulkan uang saku mereka dan membantu beberapa pengemis itu membuka toko kecil-kecilan dengan modal masing-masing 2.500 rupee (Rp 489 ribu).
" Kami sedang mencarikan pekerjaan bagi mereka, mulai dari penyapu jalanan hingga personel keamanan," kata M Roshni, salah seorang kelompok siswa itu.
" Kami juga bertemu walikota dengan membawa ide tersebut. Ia bahkan menawarkan pinjaman kepada pengemis yang kami data."
Tidak semua pengemis berhak menerima bantuan tersebut. " Kami melakukan tes darah pada mereka untuk memastikan mereka bukan pecandu alkohol atau perokok," kata kepala sekolah sekolah Anitha Daniel.
Beberapa pengemis mencoba untuk memanfaatkan kami, kata anak-anak lain. " Beberapa dari mereka mengajukan syarat dalam mencari nafkah. Kami berhati-hati dalam memilih. Hanya mereka yang ingin menjalani kehidupan yang layak yang kami pilih," kata AC Hariharan, siswa lain.
Naagar senang bahwa ia tidak lagi mengulurkan tangan untuk meminta-minta. Untuk sementara, dia makan, mandi dan tidur di sekitar candi. Pada sore hari, beberapa pemilik toko di sekitar candi berbaik hati untuk menjualkan cokelatnya pada malam hari.
Para siswa Kaligi Ranganathan Montford bahkan meresmikan misi mereka sebagai hari anti- mengemis pada Sabtu lalu.
Advertisement
Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota
Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre
Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti
Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota
Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre
6 Sumber Penghasilan Hamish Daud Suami Raisa, Artis Sampai Bisnis