Dream - Pelaksanaan ibadah haji 2015 kembali diwarnai insiden tragis. Setelah musibah robohnya crane (derek raksasa) pada 11 September lalu yang menewaskan 111 orang serta melukai 238 lainnya, sekarang terjadi tragedi berskala lebih besar yang melibatkan ribuan jemaah di Mina.
Ribuan jemaah berdesakan menuju ke lokasi lempar jumrah saling injak di Jalan 204, Mina. Kali ini korban tewas lebih banyak dibanding kasus jatuhnya crane. Data terakhir menyatakan 719 orang tewas dengan lebih dari 800 lainnya cedera sebelum sempat melempar jumrah.
Menurut dua korban selamat, insiden dimulai ketika dua gelombang jemaah berjalan berlawanan arah dan saling bertabrakan.
Seorang korban selamat dari Mesir, Abdullah Lotfy, 44, mengatakan korban tewas karena terinjak atau kehabisan napas di tengah kepanikan yang luar biasa. Dia menggambarkan, jemaah sampai harus saling panjat demi mendapatkan oksigen.
" Saya melihat ada orang yang tersandung jemaah yang memakai kursi roda dan beberapa orang lainnya menabrak mereka. Orang-orang harus memanjat satu sama lainnya hanya untuk bisa bernapas," kata Lotfy.
" Itu seperti gelombang. Anda maju dan tiba-tiba Anda mundur."
Lotfy mengatakan pertemuan dua arus jemaah seperti itu seharusnya tidak pernah terjadi. " Tidak ada persiapan. Apa yang terjadi benar-benar di luar kendali," katanya.
Banyak teman dan keluarga yang khawatir langsung memantau media sosial dengan harapan menemukan informasi tentang kerabat mereka. Sekitar dua juta jemaah, termasuk 1,4 juta orang asing, menunaikan ibadah haji tahun ini.
Sahri Jaffri, dari Manchester, mengatakan: " Berita kematian selama ibadah haji membuat saya khawatir karena ibu dan sahabat saya ada di sana. Doakan mereka selamat dan juga untuk orang lain yang melaksanakan ibadah haji mereka."
Warga London, Shahid Mursaleen, mengatakan paman dan bibinya yang berangkat haji dari Pakistan, hampir saja menjadi korban terinjak-injak di Mina.
" Mereka mendengar jeritan. Mereka melihat orang-orang tergeletak di lantai, mungkin mengalami luka. Mereka juga melihat orang tewas dalam keadaan menumpuk satu di atas yang lain," katanya.
Insiden Mina 2015 ini merupakan yang terburuk sejak 1990. Saat itu, sebanyak 1,426 jemaah juga tewas terinjak-injak dan kehabisan napas.
(Sumber: Independent.co.uk)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media