Ilustrasi
Dream - Setelah menjalani rutinitas hari yang padat, ada baiknya jika kita mengoptimalikan istirahat kita dengan meluangkan waktu tidur secukupnya. Tidur merupakan kebutuhan mendasar yang dibutuhkan tubuh, di mana kondisi pelepasan perseptual dari lingkungan yang bersifat sementara dan dapat diulang.
Biasanya seseorang meluangkan waktu untuk tidur 6 hingga 8 jam per hari. Berarti Anda meluangkan sepertiga hari atau sepertiga hidup untuk tidur. Tahukah Anda ada banyak keuntungan yang dapat diperolah jika Anda mematikan lampu saat tidur?
Misalnya saja dapat menghasilkan hormon melatonin, membantu produksi kekebalan tubuh juga membantu Anda lebih cepat tertidur, rapat mengurangi lemak. Secara tidak langsung mematikan lampu saat tidur juga meningkatkan kinerja otak agar tidak mengalami pikun dan yang terpenting membantu mengurangi global warning.
Ingin tahu lebih lanjut tentang manfaat mematikan lampu saat tidur? Yuk selengkapnya Baca di sini
Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi
Ayo berbagi traffic di sini!
Baca Juga: Hukum Menggunakan Primbon untuk Pernikahan Bukti Ilmiah Langit ke Tujuh Kecanduan Tidur, Suami Digugat Cerai Istri Fakta Ilmiah tentang Salat Hukum Gunduli Kepala dalam Islam
Advertisement
Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet


Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Lihat Video Baut Kendur Thai Lion Air Saat Terbang yang Bikin Geger



Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat


Kondisi Kulit Wajah Viral, Wulan Guritno: Bersyukur Jejak Digital Itu Ada