Kisah Pilu Kakak-Adik Yatim Bertahan Hidup dengan 15 Kentang

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 13 Desember 2016 08:28
Kisah Pilu Kakak-Adik Yatim Bertahan Hidup dengan 15 Kentang
Ayahnya meninggal pada 2011, sementara ibunya menyusul pada Juli lalu dan hanya meninggalkan 15 buah kentang.

Dream - Kisah sepasang kakak beradik di Yunxi, Hubei, Cina, Zhang Ronghai, 16 tahun, dan Guangxin, 9 tahun, membuat pilu netizen. Mereka saling menguatkan dan berjuang untuk bertahan hidup usai kedua orangtuanya meninggal.

Ronghai ingat saat berusia 3 tahun, ayahnya mengajak dia dan ibunya pindah ke kota Lingbao untuk bekerja di sebuah pabrik. Ayahnya bekerja sebagai penambang, sementara ibunya memasak untuk semua pekerja di sana. Ketiganya tinggal di gudang temporal.

" Saya ingat bagaimana wajah ayah selalu tertutup lumpur dan hidungnya dipenuhi batu kerikil saat pulang ke rumah," kata Ronghai.

" Pada 2007, saat saya kelas 1 SD, adik saya lahir di gudang," lanjut dia.

 

1 dari 3 halaman

Saat Ayah Meninggal

Saat Ayah Meninggal © Dream

Bekerja di pertambangan lebih dari 10 tahun, ayah Ronghai mulai berjuang melawan sakit paru-paru. Penyakit ini menyedot tabungan dan keluarga itu terjerat utang.

Suatu hari saat perayaan Festival Musim Semi 2011, ayah Ronghai meninggal di usia 34 tahun. Sedih ditinggal suaminya, ibunya menangis semalaman.

" Enam bulan setelah ayah meninggal, ibu menikah dengan ayah tiri saya bernama Chen dari desa tetangga," kata Ronghai.

" Saya tidak suka bicara banyak usai ayah meninggal. Saya panggil dia paman karena saya tidak bisa sepenuhnya menerima dia. Tapi, adik saya memanggil dia ayah, dan dia mengubah nama keluarga menjadi Chen," tutur Ronghai.

 

2 dari 3 halaman

Hidup Menjadi Sulit

Hidup Menjadi Sulit © Dream

Setahun menikah, ibunya melahirkan anak perempuan. Kini anak itu berusia 4 tahun.

Nasib keluarga berubah drastis saat ibu Ronghai mengidap kanker. Saat itu, Ronghai duduk di bangku kelas 6 SD.

" Saya keluar dari sekolah. Sedihnya, dia meninggal Juli lalu, usianya masih 37 tahun. Ayah tiri saya tidak mampu membesarkan saya dan adik saya. Setelah pemakaman ibu, saya dan adik kembali ke rumah tua kami," ucap Ronghai.

Ronghai mulai menghabiskan waktunya menjaga adiknya. Mereka menjalani hidup dengan makan mie instan atau kentang.

 

3 dari 3 halaman

Hanya Ada 15 Kentang

Hanya Ada 15 Kentang © Dream

Di Hari Jomblo terakhir, yang merupakan pekan belanja online terbesar Cina, sang kakak hanya punya 15 buah kentang, sedikit minyak goreng, sedikit garam di kotak penyimpanan.

Ronghai mengatakan ia berencana mencari pekerjaan agar mendapat uang untuk mendukung dia dan adiknya. Sementara adiknya berharap cepat tumbuh sehingga dia bisa meninggalkan desanya dan mencari pekerjaan lebih baik.

(Sah/Sumber: shanghaiist.com)

Beri Komentar