Kumpulkan Rongsokan Demi Nyambung Hidup

Reporter : Ayik
Rabu, 25 Maret 2015 16:15
Kumpulkan Rongsokan Demi Nyambung Hidup
"Nggih le sare namung nemplek-nemplek teng warung nopo toko nek sampun tutup".

Dream - Pilu rasanya bila melihat sosok Mbah To yang terlunta-lunta di jalan mengingat usianya yang sudah menginjak 78 tahun. Mbah To hidup sebatang kara di Yogyakarta. Keputusannya untuk hijrah dari Madiun ke DIY didasari oleh niat mengubah kehidupan yang lebih baik.

Setiap harinya Mbah To jalan menelusuri sudut kota Jogja demi mencari barang rongsokan yang akan dijual. Upah yang diterima memang tidak seberapa namun masih bisa membeli makanan untuk mengisi perut yang kosong.

“ Nggih le sare namung nemplek-nemplek teng warung nopo toko nek sampun tutup (ya yang tidur hanya di pinggir warung atau toko kalau sudah tutup),” ujarnya menjelaskan bagaimana caranya bertahan hidup di Jogja.

Besar hati ingin kmbali ke pelukan sang istri yang kini berada di Madiun. Tapi apalah daya tubuhnya yang tak lagi sekuat dulu, membuat Mbah To harus bertahan di Jogja lebih lama untuk mengumpulkan tabungan agar bisa pulang ke kampung.

Ingin tahu kisah Mbah to lebih lanjut? Yuk selengkapnya Baca di sini. (Ism)

Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi

Ayo berbagi traffic di sini!

Beri Komentar