(Foto: Muhammad Nashiruddin Hasan)
Dream - Klarifikasi yang dikeluarkan PT. Nippon Indosari Corpindo terkait pembagian sari roti di aksi 212 berbuntut panjang. Pernyataan perusahaan yang menegaskan jika mereka dalam posisi netral dan tidak mendukung aksi tersebut banyak menuai kecaman.
Bahkan setelah muncul ajakan untuk memboikot produk sari roti di media sosial, muncul cerita mengharukan. Beberapa penjual sari roti mengaku dagangannya mendadak sepi.
Meskipun tidak diketahui siapa yang pertama menyebarkannya. Namun cerita tentang keluhan penjual sari roti, menjadi viral setelah diunggah oleh pengguna Facebook bernama Muhammad Nashiruddin Hasan.
Kisah yang ditulis pada 6 Desember 2016 lalu ini telah dibagikan lebih dari 500 kali. Serta menuai beragam reaksi dari para netizen di dunia maya.
Inilah kisah haru para penjaja keliling Sari Roti:
" Setiap ada berita yg memprovokasi seperti ini, saya biasakan untuk kroscek abu dengan terjun ke lapangan...Alhamdulillaah hari ini baru ketemu 5 tukang keliling yg menjual roti tsb....Ngajak ngobrol, diawali basa basi, sampe keinti nanya perihal kasus yg lagi ramai di media ttg berita roti tsb...Sangat disayangkan, banyak pedagang roti tsb (yg berjualan ditempat saya) adalah orang tua, hampir udzur juga ada...," ujar pedagang tersebut dikutip Nashiruddin.
" Saya juga Ndak ngerti mas, ada apa sebenarnya, sampe hari ini belum laku sama sekali. Hari kemarin kemarin saja sudah susah laku, sekarang sama sekali Ndak ada yg beli."
Tak ingin percaya begitu saja, orang yang menulis cerita ini bahkan melakukan penelusuran ke rumah para penjual sari roti. Dan kondisi mereka yang serba pas-pasan membuatnya makin terharu.
" Kroscek rumah beliau bapak penjual roti, ternyata rumah kontrakan sepetak, anak hampir rata Ndak sekolah, karena faktor beban biaya yg dari menjual roti saja tak mencukupi...
Lagi lagi kita harus cermat, banyak karyawan PT tersebut yg menggantungkan hidupnya dibawah payung kekuasaan PT tsb... tidak sedikit saudara muslim yg bekerja di sana... mereka tidak mendagangkan barang haram, barang yg merusak, barang ilegal... barang yg mereka jual insyaAllaah halal."
Melihat hal itu, orang tersebut mengajak agar lebih bijaksana menyikapi klarifikasi sari roti. Ajakan boikot tanpa berpikir panjang dapat menyebabkan sebagian orang kehilangan pekerjaannya.
" Namun jika sampai kejadian yg lagi rame di media sekarang ini membuat banyak saudara kita putus dari pekerjaannya, apa kita yg ikut mengkampanyekan boikot produk tsb siap mengganti pekerjaan mereka sekiranya PT bangkrut dan mereka dipecat yg sebenarnya pemecatan mereka adalah " akibat ulah tangan kita sendiri" ?
" Memang yg harus di kritik itu si pemilik Perusahaannya, bukan produknya yg dimana masih banyak saudara kita semuslim yg belum bisa membuat lapangan pekerjaan yg " terpaksa" menggantungkan nasib mereka dibawah naungan PT tersebut..," ujar Nashiruddin.
Sumber : viral [entah siapa penulis pertamanya]
Sementara itu, saat menelusuri kembali surat klarifikasi, Dream menemukan surat tersebut sudah menghilang dari situs perusahaan.
Padahal pada Selasa, 6 Desember 2016, Dream masih menemukan surat klarifikasi tersebut terpajang di situs sariroti.com.
Dream juga tak menemukan adanya klarifikasi baru terhadap heboh surat tersebut.
(Sah)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik