Ilustrasi (Foto:Merdeka.com)
Dream - Sebagai seorang istri dan ibu, Mufaklihah tidak mau berdiam diri begitu saja. Hidup sebagai keluarga kecil di pesisir pantai Serang, membuat penghasilan yang didapatkan sang suami tidak mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari. Untuk itu Mufaklihah rela membantu sang suami dengan menjadi pedagang hasil laut.
Sudah hampir 20 tahun, Ia melakoni pekerjaan sebagai pedagang hasil laut. Himpitan ekonomi yang melanda keluarganya serta tanggungan buah hati yang terbilang banyak mengharuskan Mufaklihah bekerja ekstra demi membantu suami.
Tak jauh dari tempatnya jualan, gubug beralaskan tanah dan genting dengan anyaman sederhana yang menjadi pelindung kala panas dan hujan datang. Tak banyak yang diharapkan Mufaklihah, Ia hanya ingin agar dapat makan dan hidup rukun dengan keluarganya. Uang hasil jual rajungan yang tak banyak itu selalu dimanfaatkan sebaik mungkin.
“ Kalau di rata-rata setiap hari saya bisa setor rajungan matang 1 kwintal. Namun jika musim ramai sehari pernah sampai 5 kwintal. Rajungan matang saya setorkan ke eksportir Rembang," Kata Mufaklihah.
Penasaran dengan kisah selanjutnya? Yuk selengkapnya Baca di sini
Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi
Ayo berbagi traffic di sini!
Baca Juga: Mengharukan! Suami Donor Darah 147 Kali untuk Istri Di Ujung Sakaratul Maut, Wanita Ini Carikan Suami Istri Baru Deretan Wanita Berhijab dengan Profesi Menantang Mengharukan, Ibu dan Anak Bertemu Setelah Berpisah 50 Tahun Ketangguhan Devi Asmadiredja Gemparkan Dunia
Advertisement
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal