Ilustrasi (Foto: Malaysia News Hub)
Dream - Seorang ibu mengalami dilema. Dia dipaksa membuat keputusan sulit dalam hidupnya: bayar tagihan rumah sakit atau merelakan nyawa anaknya.
Kondisi itu dialami Xie Huinan. Laman mynewshub.cc memberitakan, rumah sakit memaksa Xie membayar tagihan sang putra yang sedang dirawat, Jinjin.
Tetapi, Xie mengalami kesulitan keuangan. Semua uang tabungan Xie Huinan dan suami telah habis digunakan untuk merawat Jinjin.
Dokter di rumah sakit tempat Jinjin dirawat, melepas tanggung jawab perawatan. Padahal, kondisi Jinjin tidak stabil.
Jinjin mengalami koma selama lebih dari 300 hari akibat menghidap radang otak. Dia masuk ke rumah sakit pada 20 Oktober 2016. Selepas muntah dan keletihan di rumahnya yang terletak di Henan, China.
Selama 13 hari dirawat, kondisi Jinjin tak berubah. Dokter yang merawat menduga Jinjin mengalami pneumonia, paru-paru basah.
Jinjin kemudian dipindahkan ke ruang perawatan khusus pada 4 November 2017. Kondisinya memburuk karena mengalami koma.
Xie dan suaminya telah membayar Rp121 juta untuk 15 hari perawatan di Unit Gawat Darurat. Tetapi, uang itu belum dapat menutupi biaya perawatan Jinjin.
Berprofesi sebagai tukang kebun, biaya pengobatan Jinjin dinilai sangat tinggi. Mereka berusaha meminjam ke sanak saudara uang sebesar Rp959 juta untuk membayar biaya perawatan Jinjin.
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
