Kisah Sedih Keluarga Tak Mampu Bayar Mobil Jenazah. (Foto: MStar)
Dream - Bagi sebagian orang, hidup ibarat kerja pagi buat makan pagi, kerja petang bukan makan petang. Penderitaan yang dirasakan golongan ini makin bertambah jika ada salah satu anggota keluarga dijemput Ilahi.
Bagaimana tidak? Bagi yang bekerja di kota, mereka harus mengurus jenazah agar bisa dibawa pulang ke kampung halaman untuk dikuburkan.
Sayangnya, mereka sudah tentu tidak punya biaya untuk mengurus perjalanan jenazah dari kota ke kampung halaman.
Ketua Eksekutif Skuad Pengurusan Jenazah Malaysia (SPJM), Muhammad Rafieudin Zainal Rasid, membagikan pengalaman timnya saat mengurus jenazah lelaki yang semasa hayatnya hidup dalam kesusahan dan harus dimakamkan di kampung halaman.
Katanya, lelaki berusia 52 tahun yang menetap di Kuala Lumpur itu meninggal dunia akibat komplikasi jantung pada minggu lalu. Jenazah lelaki itu perlu dikebumikan di kampung halamannya di Bera, Pahang. Tapi almarhum sudah lama tak bekerja karena sakit.
Sementara istri almarhum yang berasal dari Indonesia bekerja dengan gaji harian. Sehingga tidak bisa kumpul uang.
" Tak pasti kerjanya apa. Tapi istri almarhum bekerja harian," kata Muhammad Rafieudin yang akrab dipanggil Ustaz Rafie ini.
Namun, kisah menyayat hati terkait urusan memulangkan jenazah terbongkar setelah sahabat istri almarhum meminta bantuan SPJM.
" Sahabatnya berkata, 'Tolong bantu ahli waris mereka ustaz. Mereka buntu sebab tak mampu bayar sewa mobil jenazah'," kata Ustaz Rafie menirukan sahabat istri almarhum.
Menurut sahabat istri almarhum, keluarga mau bawa pulang jenazah naik mobil sewa dengan cara dibaringkan di kursi depan.
" Allahuakbar. Begitulah penjelasan yang diberikan oleh sahabat istri almarhum yang ingin jenazah diurus dengan cara yang terbaik," katanya.
Akhirnya SPJM membantu keluarga ahli waris dengan menanggung segala biaya pemulangan dan pengurusan jenazah almarhum.
Namun yang menyedihkan, tambah Ustaz Rafie, setelah jenazah menjalani prosedur bedah di sebuah rumah sakit tidak ada dokumen yang menerangkan penyebab kematiannya.
Ustaz Rafie juga mengatakan dia tidak dapat menyembunyikan perasaan sedih apabila mengenang kembali nasib yang harus dihadapi ahli waris almarhum.
" Ahli waris sempat memberitakan bahwa mereka baru kehilangan adik bungsu almarhum lebih kurang dua bulan lalu. Almarhum merupakan anak sulung dalam keluarganya," ujarnya.
Selain istri, Ustaz Rafie mengatakan almarhum juga meninggalkan seorang anak lelaki berusia 14 tahun yang saat ini belajar di sebuah madrasah di Pahang.
" Tiada siapa di dunia ini yang dapat lari dari menghadapi ujian, justru ia datang secara tiba-tiba.
" Namun percayalah, setiap ujian itu jika dihadapi dengan sabar dan ikhlas pasti besar ganjarannya di akhirat nanti, insyaAllah," pungkas Ustaz Rafie.
Sumber: mStar.com.my
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Clara Shinta Ungkap Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Akui Sulit Bertahan karena Komunikasi Buruk