Tak Mau Repotkan Tetangga, Pria Ini Kuburkan Ibu di Dalam...

Reporter : Puri Yuanita
Minggu, 10 April 2016 18:03
Tak Mau Repotkan Tetangga, Pria Ini Kuburkan Ibu di Dalam...
Pria itu juga mengaku tidak mengabarkan musibah tersebut ke tetangga karena tidak ingin merepotkan. Peristiwa ini membuat heboh warga sekitar.

Dream - Seorang pria bernama Supriyono, 55 tahun, menggegerkan warga Dusun Sanggrahan, Tirtoadi, Mlati, Sleman. Pria ini dilaporkan telah menguburkan ibu kandungnya di dalam rumah, lantaran tak ingin merepotkan warga.

Ibu bernama Sukinah, 90 tahun itu diduga sudah lama mengalami sakit stroke dan hanya bisa terbaring di tempat tidur.

Sukinah hanya tinggal bersama Supriyono karena anak perempuannya, Sutini sudah berumah tangga. Suatu waktu, ketika Sutini berniat menjenguk ibunya, ia tak mendapati sang ibu di dalam rumah. Ia lantas mencari Sukinah di sekitar rumah, tetapi tetap tidak menemukan ibunya.

Sutini kembali lagi ke rumah sang ibu dan bertemu dengan Supriyono. Sutini berusaha menanyakan keberadaan ibunya. Supriyono pun menjawab bahwa ibunya berada di alam lain dan sudah dimakamkan.

Pria itu juga mengaku tidak mengabarkan musibah itu ke tetangga karena tidak ingin merepotkan dan Sutini juga dilarang untuk mencari keberadaan kuburan ibunya.

Mendengar jawaban dari Supriyono, Sutini terkejut dan langsung pergi melapor ke Kepala Desa.

Cerita selengkapnya baca di sini.    (Ism, Sumber: palingseru.com) 

1 dari 3 halaman

Kisah Nyata! Makam Dibongkar, Mayat Duduk Bersila Baca Yasin

Kisah Nyata! Makam Dibongkar, Mayat Duduk Bersila Baca Yasin © Dream

Dream - Banyak peristiwa nyata terjadi di sekeliling kita. Namun terkadang tak masuk akal untuk dijelaskan. Salah satunya, kisah mayat bersila membaca Surah Yaasin.

Kisah nyata itu di Arab Saudi, di Ma'la, tempat pemakaman jemaah haji di Mekah.

Kisah ini ceritakan oleh Mahasiswa Malaysia di Arab Saudi. Dan dibenarkan Ustaz Halim Naser, penceramah ternama di negeri Jiran.

Saat itu si mahasiswa Malaysia yang tengah menunaikan haji ikut tergabung dengan seorang Arab, untuk mengubur seorang mayat yang meninggal dunia pada musim haji.

Cara yang mereka kebumikan mayat adalah meninggalkan mayat dalam lubang yang disediakan dan menutupnya untuk sekitar delapan bulan. Setelah delapan bulan, lubang itu akan dibuka kembali untuk menguburkan mayat yang baru.

Pada hari tersebut, ketika satu lubang dibuka untuk mengubur mayat yang baru, orang Arab tersebut berhamburan lari karena dia nampak mayat sedang bersila, bukan tidur seperti kebiasaannya.

Salah satu jemaah asal Malaysia memberanikan diri merangkak ke dalam kubur tersebut untuk melihat dengan lebih jelas.

Dan benar. Mayat itu dalam posisi bersila sambil membaca Alquran. Setelah dilihat berikutnya. Ayat Quran yang terbuka adalah surah Yaasin.

Satu hal adalah mayat itu tidak membusuk dan kain yang membalutinya juga tidak busuk. Yang membusuk hanyalah kapas yang ditempatkan di antara mayat dengan kain kafan.

Setelah dilakukan penelitian, ternyata mayat itu semasa hidupnya merupakan seorang pria berkulit hitam yang kerjanya adalah membersihkan Baitullah dari tumpahan air zam-zam.

Jika tidak ada tumpahan, dia akan duduk di satu sudut Baitullah dan membaca surat Yasin. Itulah kelebihannya bagi orang yang berbakti ke jalan Allah.

Setelah peristiwa itu, lubang kubur itu pun di semen kembali dan ditandai agar tidak ada mayat lagi yang akan dimakamkan di lokasi tersebut.

Inilah bukti akan janji-janji Allah pada hamba-hambaNya yang taat dan ikhlas beribadah kepadaNya. Wallahu A'lam.

Ulasan selengkapnya klik di sini. (Ism) 

2 dari 3 halaman

Kisah Nyata Jenazah Terpental dari Makam Saat Dibacakan Yasin

Kisah Nyata Jenazah Terpental dari Makam Saat Dibacakan Yasin © Dream

Dream - Insiden mengerikan ini terjadi di areal pemakaman Kampung Bo Jet Look, Muang Laya, Thailand. Dua orang yang tengah membaca surat Yasin dikejutkan dengan sebuah ledakan dari dalam kuburan.

Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 06.30 waktu setempat. Karena ledakan tersebut satu jenazah yang ada di dalam kuburan kemudian terlempar ke luar dan menyebabkan areal pemakaman porak-poranda.

Dua orang yang terkena ledakan diketahui ayah dan anak. Mereka membacakan yasin untuk istri dan ibu kedua korban yang baru meninggal tiga hari lalu.

Menurut Kepala Polisi Muang Yala, Kolonel Kerisda Keawjandi, bom seberat 10 kilogram itu diyakini ditanam dalam kubur oleh kelompok separatis, Rakib Dollah.

Korban diidentifikasi sebagai Sheik Chedomad sementara ayahnya Aziz Chedomad menderita luka serius dan dirawat di rumah sakit Yala Regional Centre.

Dalam peristiwa yang terjadi Desember 2015, Chedomad tewas di tempat kejadian.

Menurut Kerisda, serangan itu diyakini didalangi kelompok militan Rakib Dollah yang aktif di wilayah Yala. Sementara Chedomad diketahui adalah seorang perwira intelijen di desa tersebut.

Kelompok itu diduga sengaja mengincar korban-korban yang juga bertugas sebagai anggota penjaga di daerah tersebut.

(Ism, Sumber: New Straits Times)

3 dari 3 halaman

Kisah Nyata Jenazah Terbakar Saat Makam Dibongkar

Kisah Nyata Jenazah Terbakar Saat Makam Dibongkar © Dream

Dream - Ini adalah kisah nyata terbakarnya jenazah saat makamnya dibongkar. Cerita memilukan ini disarikan dari ceramah KH Zubairi Rahman, pengasuh Program Keluarga Sakinah Suara Giri FM.

Sebut saja nama si jasad itu Karta. Ia telah menikah dengan wanita pilihannya. Wajahnya cantik. Namun sayang, hatinya tak secantik wajahnya.

Karta mulai terpengaruh dengan istrinya dan hampir selalu menurutinya. Dari sinilah kisah tragis itu dimulai.

Selain Karta dan istrinya, di rumah itu juga tinggal ibunya. Sebelumnya, Karta bersikap baik pada ibunya. Tapi perlahan, sang istri 'mencuci otak' sang suami.

Suatu hari, sepulang Karta dari tempat kerja, istrinya mengadu. “ Mas, ibu itu bagaimana sih. Kerjanya cuma jalan-jalan ke rumah tetangga. Nggak mau bantuin aku.”

Karta langsung termakan kata-kata sang istri. Dicarinya ibunya.

“ Ibu, ibu sukanya ke main ke rumah tetangga ya. Nggak mau mbantu menantu ibu.”

“ Siapa yang bilang begitu. Ibu itu yang ngepel dan nyapu rumah ini, Karta. Ibu yang mencuci. Dan makanan yang kamu makan itu, itu juga ibu yang masak. Ibu memang ke rumah tetangga, tapi itu cuma sebentar. Untuk istirahat. Kalau istirahat siang-siang di rumah ini, ibu bisa dimarahi istrimu…”

Mendengar penjelasan itu, bukannya minta maaf, Karta malah tidak mempercayainya. “ Ah, ibu alasan saja.”

Hari-hari berikutnya, hubungan antara Karta dan ibunya tak kunjung membaik. Apalagi hubungan antara ibu dengan istri Karta, semakin memanas. Hingga suatu malam, setelah Karta sampai di rumah, sang istri memintanya mengambil keputusan yang sangat sulit.

“ Mas, aku sudah tidak betah lagi sama ibu. Aku dan ibu tidak bisa lagi tinggal dalam satu atap. Sekarang Mas pilih, aku yang pergi atau ibu yang keluar dari rumah ini,” kata istri Karta dengan nada tinggi.

Karta bingung. Ia tidak tega mengusir ibunya, tetapi ia juga tidak sanggup berpisah dari istrinya.

Entah setan apa yang merasukinya, ia pun melangkah ke kamar ibunya.

“ Masya Allah, benarkah kamu mau mengusir ibu ini, Karta?” tanya ibu setengah tak percaya saat mendengar Karta memintanya pergi dari rumah.

“ Iya, Bu. Ini demi kebaikan rumah tangga kami.”

“ Kamu tega, Karta,” orang yang namanya dipanggil hanya diam, “ kalaupun kamu mengusirku, tunggulah besok pagi. Tengah malam begini, ibu harus ke mana?”

Karta terdiam. Ia tak menjawab. Tapi keputusannya telah bulat.

Beberapa waktu kemudian, ibu keluar dengan tas di tangannya. Tidak semua barangnya bisa dibawa. Ia melangkah berjalan di tengah malam, sambil air mata terus menetes membasahi pipinya.

Sebagai seorang ibu, ia sungguh sangat kecewa. Sakit hatinya. Diusir oleh anak sendiri yang lebih mementingkan istri tak berakhlak daripada ibunya.

Dalam kondisi itu, sang ibu pun berdoa. “ Ya Allah, hatiku sakit atas perlakuan ini. Anakku sendiri mengusirku, padahal aku yang mengandung, melahirkan, menyusui dan membesarkannya. Ya Allah, aku tidak ridho padanya. Aku haramkan seluruh air susu yang diminumnya sejak bayi hingga membentuknya seperti saat ini.”

Doa seorang ibu yang didurhakai, doa di tengah malam, dalam kondisi hujan rintik-rintik, ketiga faktor mustajabnya doa itu bertemu.

Beri Komentar