(Foto: Eberita.org)
Dream - Tidak ada yang bisa mengukur kasih sosok seorang ayah pada anaknya yang kadang kehadirannya dikalahkan oleh seorang ibu.
Memang ibu lah yang menyusui kita, namun tahukah Anda air susu itu adalah hasil dari peluh seorang ayah yang berjuang mencari rezeki yang halal.
Dialah seorang ayah yang mengajarkan kita tentang kebaikan, menjelaskan pada kita tentang makna kehidupan, dan mendidik kita dengan penuh kasih sayang.
Dan ketika anak perempuannya bakal menjadi istri orang lain, seorang ayah akan memiliki perasaan yang bercampur baur antara gembira dan sedih. Gembira karena anaknya bakal mendirikan rumah tangga, sedih karena tanggung jawabnya sudah lepas.
Hal itulah yang ditumpahkan oleh seorang ayah dengan akun Facebook Shankly List. Ia selalu teringat putrinya yang baru saja menikah dengan pria pilihan hatinya. Berikut curahan sang Ayah:
" Akhirnya saat yang dinanti tiba juga, tapi ditakuti oleh seorang ayah dan ibu. Perasaan bercampur baur antara senang dan sedih.
Bimbang dan kasihan saat melepaskan genggaman pada anak perempuan yang digendong sejak kecil lalu diserahkan pada seorang pria yang kini dipanggil suami.
Selalu mengharapkan putri kami dijaga dengan baik sama seperti kami menjaga dia. Melindungi martabat, aurat dan akidahnya, serta memelihara sholat dan amal ibadahnya. Semoga dia dibimbing menjadi istri yang solehah.
'Surgamu kini telah berpindah ke suami...'
(Ism)
© Dream
Dream - Kepada anakku Mardhati Husna, ketahuilah bahwa surgamu kini telah berpindah ke suami. Jadilah istri yang taat dan bertanggung jawab.
Ayah dan ibu berdoa semoga Allah bantu melindungimu dan suami. Ayah tidak bisa lagi menengok di jendela dan menunggu depan pintu kapan kamu pulang setelah seharian kerja.
Tidak lagi kirim pesan Whatsapp menanyakan kapan kamu akan pulang setelah keluar bersama teman-teman perempuanmu.
Tidak lagi masuk kamarmu, mencium dahi tiap malam sebelum kamu tidur meskipun kamu sudah berusia 23 tahun.
Tidak lagi menyelimutimu dan mengambil ponsel dari tanganmu ketika kamu sudah terlelap.
Ayah ingin dan rindu melakukan semua itu lagi. Tapi ayah harus terima kenyataan kamu kini sudah menjadi seorang istri.
Maafkan ayah jika dalam sehari dua hari ini masih kirim pesan ke Whatsapp menanyakan kapan kamu pulang. Ayah lupa kalau kamu sekarang menetap di tempat lain.
Kita juga pernah berpisah selama kamu kuliah. Tapi sungguh beda rasanya terpisah kali ini.
Berilah ayah, ibu dan adik adik sedikit lagi waktu untuk menyesuaikan diri dengan keadaan ini karena tidak mudah melepaskan satu-satunya anak perempuan ayah.
Melihat semua foto-foto lama, masih tak percaya kamu sekarang sudah bergelar istri. Kami lepaskan kamu dari rumah, tapi tidak dari hati kami.
Karena 'kamu akan selalu menjadi putri kami. Ada yang bilang 'jika kamu mencintai seseorang, kamu harus melepaskannya'. Ayah setuju dengan itu tapi lebih mudah mengatakannya daripada menjalaninya."
(Sumber: eberita.org)
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini



IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu