Ilustrasi
Dream - Warga desa Desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak, Bantul dikejutkan dengan kemunculan suara misterius dari dalam tanah pada Minggu, 25 Maret 2018. Warga dan petugas kepolisian sempat menduga suara tersebut berasal dari jalur pipa air, namun kepastian sumber suara itu tetap belum dapat dipastikan.
Merasa khawatir dengan kemunculan suara misterius itu, warga kemudian menggelar doa bersama.
Dikutip dari KR Jogja via Liputan6, Kasi Pemerintahan Desa Gilangharjo, Pandak, Supriyanto menduga suara gemuruh itu dipicu dari pipa air. Pergerakan air dalam pipa itulah yang diduga memicu suara.
" Kadang lima menit sekali terdengar gluduk-gluduk suara yang timbul karena batu bertemu batu," kata Supriyanto, sehari lalu.
Meski menduga berasal dari pipa, suara gemuruh itu terdengar berpindah-pindah dan terasa getarannya.
© Alat pencatat getaran gempa
" Terus terang warga sanksi jika suara itu dari pipa, karena juga timbul getaran dan bisa dirasakan kaki. Saya merasakan dan mendengar suara gemluduk itu," ujar Supriyanto.
Kapolsek Pandak AKP Amir Machmud mengatakan suara gemuruh itu mulai terdengar beberapa waktu lalu. Sebelumnya, pernah dilakukan upaya penggalian tanah dengan kedalaman 30 centimeter dan ditemukan pipa saluran air sepanjang jalan.
" Pipa tersebut dimanfaatkan untuk mengisi bak air di atas dusun. Kemungkinan sumber suara dari pipa itu, atau mungkin ada versi lainnya kami tidak tahu. Yang jelas sampai sekarang suara itu masih terdengar," ucap Amir.
Sementara itu staf Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Supartoyo mengatakan ada beberapa kemungkinan pemicu suara dari dalam tanah tersebut.
© ilustrasi
Dia menyebutkan kemungkinan gemuruh itu berasal dari lubang runtuhan atau sinkhole. Sebab, lokasi munculnya suara tersebut berada di daerah batu kapur atau batu gamping seperti di Gunungkidul.
" Kami belum bisa bicara banyak terkait dengan suara gemuruh itu. Karena untuk memastikannya harus ada penelitian dengan didukung peralatan geofisika yang bisa mendeteksi keadaan bawah permukaan," kata Amir.
Amir menjelaskan fenomena tersebut juga dapat muncul akibat adanya runtuhan bawah tanah atau aktivitas sesar bawah permukaan.
Sumber: KRJogja/Liputan6.com
Advertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau


5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari


Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio