(Foto: Ohbulan)
Dream - Keinginan kaum wanita untuk tampil menawan mendorong mereka mencoba berbagai produk kecantikan. Meskipun kadang-kadang, skin care yang mereka pakai masih diragukan keamanannya.
Apalagi belakangan makin marak penjualan produk kecantikan lokal di media sosial yang tak terdaftar di badan kesehatan. Mereka menjanjikan kulit wajah yang bersih dan putih dalam waktu yang sangat singkat.
Namun, dokter asal Malaysia, Hana Hadzrami, membagikan pengalaman salah seorang pasiennya yang kulitnya terkelupas saat ingin lepas plester yang menutup mata dan bibirnya.
Ternyata kulit pasien ini menipis akibat penggunaan produk lokal yang mengandung merkuri. Berikut penuturan Hana.
" Dokter Hana, tengok ini. Terkelupas!" kata asisten saya.
Pasien yang baru habis dioperasi sedang kami sadarkan dari bius. Plester yang menutup mata dan bibirnya, perlahan-lahan kami lepaskan.
Rupanya tidak hanya kulit di sekitar kelopak mata pasien yang terkelupas ketika asisten membuka plester. Bahkan kulit di sekitar mulut dan dagu pasien pun turut terkelupas tatkala kami mencoba melepas plester di mulut.
Sungguh tipis sekali kulit pasien ini. Bayangkan, itu adalah plester yang sama yang kami gunakan untuk bayi. Dan tak pernah kulit bayi ikut terkelupas semacam ini. Berarti kulit pasien tadi lebih tipis dari kulit bayi!
" Kenapa bisa jadi macam ini dokter?" tanya asisten saya.
Jelas terlihat kulit wajah pasien wanita ini tak merata rona warnanya. Mukanya jauh lebih cerah dari tubuhnya. Itulah penampilan kulit yang terkikis akibat penggunaan produk wajah yang mengandung merkuri dan hydroquinon.
Setelah saya tanya, rupanya pasien tadi menggunakan produk kecantikan lokal. Jadi saya nasihati dia supaya berhenti menggunakannya.
Kulit seharusnya menjadi perisai pertama tubuh terhadap serangan patogen. Jika kulit sudah rusak dan menipis, bagaimana ia dapat menjalankan fungsi pertahanan tubuh?
Penggunaan produk seperti ini tak hanya merusak kulit, tapi juga masuk terserap ke jaringan tubuh. Merkuri dapat merusak saraf dan organ internal tubuh seperti otak, ginjal, hati, serta melukai janin jika penggunanya mengandung.
Konsultasikan kepada dokter kulit atau dokter kecantikan jika punya masalah dengan kulit kusam dan berkomedo. Produk yang mereka sarankan mungkin lebih mahal dan hasilnya lebih lambat. Namun, keamanan jangka panjang lebih terjamin.
Tak ada guna berkulit licin dan merona pink namun mengakibat efek samping yang mengerikan.
Kisah ini terjadi beberapa tahun lalu. Produk tersebut sudah masuk daftar hitam pemerintah. Namun produsen produk-produk seperti ini sedikit pun tak terpengaruh.
Mereka memanfaatkan hasrat menggebu kaum wanita agar bisa tampil cantik dalam waktu singkat dan berbiaya murah.
Berikut adalah cara untuk mengetahui produk kecantikan Anda mengandung bahan terlarang atau tidak?
Produk tak ada di apotek. Hanya ada di toko atau kios jalanan. Ini karena farmasi menyaring produk yang dapat dijual olehnya.
Produk takkan diiklankan di koran atau majalah yang terkemuka. Tetapi sering diiklankan di koran dan majalah berbentuk tabloid atau iklan baris.
Harganya jauh lebih murah dari harga produk yang dijual di apotek. Ini karena merkuri adalah murah.
Produk seperti ini sering diimpor dalam jumlah besar dari China, India, serta Meksiko. Setelah itu dikemas ulang menggunakan berbagai jenis merek.
Umumnya ia akan dibungkus dalam satu set standar produk kecantikan yang terdiri dari pencuci muka, krim siang dan krim malam. Kesemuanya dikemas berukuran kecil.
Krim siang atau malamnya berbau wangi kuat untuk menutupi bau logam merkuri.
Komedo blackhead tak bisa dihilangkan kecuali dengan laser. Ia hanya dapat dicegah dan dikurangi saja. Namun krim bermerkuri atau berhydroquinon dapat menghilangkan komedo blackhead paling cepat 2 minggu.
Efek putih dan halus pada kulit hanya bertahan selama 2 minggu. Semakin lama digunakan, semakin putih kulit dan berubah ke merah muda. Ini menunjukkan kulit semakin menipis. Kulit terasa pedih walau ditiup angin.
Jerawat langsung takkan tumbuh selama menggunakan produk ini karena lapisan kulit yang menipis akan turut merusak pori sebum.
Jika Anda berhenti menggunakan produk bermerkuri dan ber-hydroquinon, komedo blackhead akan tumbuh lebih banyak dan warna muka menjadi tak merata. Singkat kata, kulit menjadi bertambah parah dari yang sebelumnya meski berhenti menggunakannya.
(Sumber: Ohbulan)
Advertisement
Menjelajah Waktu Sejarah Lokal Bareng Komunitas Ciledug Archives
Kenalan dengan Si Ganteng El Putra Sarira, Sosok `Rangga` yang Dipilih Nicholas Saputra
5 Destinasi Wisata Budaya dan Alam di Cirebon yang Sangat Memanjakan Mata
Apa Itu Fenomena Sharenting? Kenali dan Pahami Risikonya
Diskusi Buku Lebih Menyenangkan Bareng Komunitas Tangerang Book Party
Kisah Aras, Santri Muda yang Tuntaskan Hafalan 30 Juz Hanya dalam 10 Bulan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Kenalan dengan Perdana Menteri Nepal Wanita Pertama yang Dipilih Lewat Discord
5 Tanda yang Bisa Jadi Muncul Saat Anak Mengalami Fatherless
Bikin Nyesek, Viral Kakak Adik Harus Gantian Seragam karena Kesulitan Ekonomi
Menjelajah Waktu Sejarah Lokal Bareng Komunitas Ciledug Archives
Kenalan dengan Si Ganteng El Putra Sarira, Sosok `Rangga` yang Dipilih Nicholas Saputra