Fenomena ageism, atau diskriminasi berbasis usia, masih sering dialami oleh perempuan, terutama dalam hal penampilan dan produktivitas. Stereotip bahwa cantik berarti muda, atau bahwa usia tertentu dianggap “terlambat untuk bermimpi”, masih menjadi dinding tak kasat mata yang membatasi banyak perempuan. Di sinilah kampanye “Cheat Your Age” hadir, membawa pesan bahwa keajaiban dan daya tarik sejati justru tumbuh bersama kedewasaan.

“Ageism membuat perempuan seolah berpacu dengan waktu karena dianggap akan ‘memudar’ seiring bertambahnya usia,” ujar Esa Mahira Arman, Senior Brand Manager POND’S. “Kami percaya bahwa miracles can shine at any age. ‘Cheat Your Age’ bukan soal menolak usia, tapi bagaimana kita merayakan setiap fase hidup dengan bangga dan melampaui ekspektasi terhadap usia.”

Semangat ini turut disuarakan oleh Dian Sastrowardoyo, Brand Ambassador POND’S Age Miracle, yang juga menjadi salah satu Miracle Muse di JFW tahun ini. “Saya yakin, ageism akan berhenti saat perempuan percaya bahwa tak ada usia yang terlalu muda untuk memulai, dan tak ada usia yang terlalu tua untuk mencoba hal baru,” tuturnya. “Kita justru semakin menarik saat berani tumbuh, belajar, dan menerima diri apa adanya.”

Pagelaran “Miracle Runway” sendiri bukan sekadar peragaan busana, melainkan selebrasi dari transformasi. Dari ratusan peserta yang mendaftar secara online, sembilan perempuan berusia 31 hingga 48 tahun terpilih untuk menjalani perjalanan transformasi di sesi “A Miracle Day of Transformation”. Mereka mendapatkan pembekalan seputar pengembangan diri, kelas content creation, hingga latihan catwalk, sebelum akhirnya tampil percaya diri di runway utama JFW 2026.

Andandika Surasetja, Creative Director Jakarta Fashion Week, mengakui pentingnya kolaborasi ini. “Selama puluhan tahun, runway identik dengan usia muda. Tapi POND’S Age Miracle mengubah narasi itu dengan memberi ruang bagi perempuan dewasa untuk bersinar. Ini bukan sekadar fashion show, melainkan pergerakan sosial,” ujarnya.

Tiga desainer ternama — Studio Jeje, Christie Basil, dan Jan Sober — dipercaya menafsirkan semangat “Cheat Your Age” dalam karya mereka. Angelita Nurhadi dari Studio Jeje mempersembahkan koleksi “Tapak Dara”, yang terinspirasi dari bunga liar yang tumbuh bebas di tepi jalan. “Koleksi ini menggambarkan perempuan yang berevolusi dan mekar seiring waktu. Kecantikan sejati tidak memudar, ia bertransformasi,” ucap Angelita.

Sementara Christie Basil menghadirkan koleksi “Glass Onion”, simbol perjalanan menuju kejujuran diri. “Cantik bukan tentang lapisan luar yang menutupi, tapi keberanian untuk menanggalkan lapisan itu. Youth has no age,” jelasnya. Di sisi lain, Jan Angga dari Jan Sober menampilkan “Time, Unveiled: Gilded Reverie”, yang menonjolkan keanggunan dan kekuatan lembut dalam kematangan. “Kecantikan sejati datang dari pengalaman dan kejujuran pada diri sendiri,” katanya.

Puncak acara menjadi semakin emosional ketika para Miracle Models tampil bersama tiga Miracle Muse — Dian Sastrowardoyo, Eva Celia, dan Agnes Jennifer — dalam momen penuh kebanggaan. Setiap langkah mereka bukan hanya menampilkan busana, tetapi juga pesan kuat bahwa setiap perempuan berhak untuk terus bersinar, di usia berapa pun.

Sebagai penutup, Esa Mahira menyampaikan harapannya, “Kami ingin setiap perempuan merasa layak, kuat, dan percaya diri untuk menaklukkan dunia tanpa takut akan waktu. Karena sesungguhnya, mukjizat sejati selalu ada di dalam diri mereka sendiri.”

Melalui “Cheat Your Age” dan “Miracle Runway”, POND’S Age Miracle tidak hanya merayakan kecantikan fisik, tetapi juga mendefinisikan ulang makna kematangan. Sebuah pesan yang mengajak perempuan untuk berhenti berpacu dengan waktu, dan mulai menari bersamanya — dengan kepala tegak, hati ringan, dan keyakinan bahwa keindahan sejati tak punya batas usia.