Pria Pecinta Lego Ini Punya 6.334 Koleksi, Nilainya Sampai Rp1,9 Miliar

Dinar | Senin, 15 September 2025 15:05

Reporter : Okti Nur

Robin Chua mengoleksi selama 13 tahun terakhir.

DREAM.CO.ID - Ini cerita pria Singapura yang sangat menyukai lego. Namanya Robin Chua, yang kini memiliki 6.334 lego yang dikoleksi selama 13 tahun terakhir.

Chua menjadi salah satu konten kreator lego dengan follower terbanyak di Asia. Akun Instagram @Minifigbin yang dikelolanya diikuti oleh sekitar 63.000 akun.

Pria berusia 44 tahun ini memperkirakan koleksinya kini bernilai antara S$100.000 hingga S$150.000 atau sekitar Rp1,27 miliar hingga Rp1,9 miliar.

Melansir liputan eksklusif CNA, awal mula Chua mengoleksi lego justru berawal dari hadiah sang istri, Cynthia Soh. Yang hingga kini tetap menerima suaminya yang 'kecintaan' dengan Lego.

“Saya mulai mengoleksi Lego Minifig pada tahun 2012 karena dia tidak tahu harus membelikan apa untuk hadiah Natal. Jadi saya menunjuk ke Kalender Advent Star Wars di toko Lego,” cerita Chua.

Pria yang juga bekerja di bidang pendidikan ini tidak pernah menyangka bahwa hadiah polosnya akan menjadi awal lahirnya 'kerajaan Minifig'.

2 dari 5 halaman

(Foto: CNA/Joyee Koo)

Dia memiliki ruangan tersendiri untuk menata legonya. Pasukan terbesar adalah Minifigure Star Wars, sesuai dengan awal mula kegilaan Chua. Adapula Ninjago dan superhero seperti Fantastic Four. Salah satu pembelian termahalnya adalah empat Minifigure Zelda seharga S$180. Baginya Lego juga investasi.

Barang yang paling menguntungkan dari segi investasi adalah satu set berisi empat Minifigure Ninjago yang ia beli dari Carousell. Ini merupakan hadiah pembelian dari toko Target di Amerika Serikat, hanya tersedia di sana, yang ia dapatkan seharga S$30 tujuh tahun lalu.

“Saya hampir membukanya untuk pajangan, tapi kemarin seorang teman bilang nilainya sekarang S$700. Jadi untuk sementara saya biarkan tetap tersegel,” ungkap Chua.

3 dari 5 halaman

(Foto: Robin Chua)

Pada September 2022, pasangan ini melakukan perjalanan ke tanah kelahiran di Billund, Denmark. Ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi mereka karena hanya satu dari 10.000 orang yang bisa masuk daftar undangan.

Biayanya sekitar S$3.300 per orang pada 2022, termasuk tiga malam di hotel. Menurut Chua, pengalaman itu sepadan dengan setiap sen yang dikeluarkan.

“Itu benar-benar pengalaman sekali seumur hidup karena kamu hanya bisa ikut tur sekali,” ujarnya.

Ia dan rombongan berisi lebih dari 40 orang bahkan bertemu dengan manajemen inti dan desainer Lego. Dalam tur ini, Chua juga mendapat kesempatan belanja selama dua jam dengan diskon hingga 70 persen dari harga ritel. Pasangan ini pulang dengan 60kg Lego.

(Foto: Robin Chua)

Peserta juga mendapat hadiah eksklusif, termasuk 5kg Lego, enam Minifigure, dan lima set Lego. Salah satunya bahkan dikustomisasi dengan foto grup Chua bersama peserta lain dan para desainer Lego.

Chua mengatakan ia pernah melihat salah satu set eksklusif tur ini dijual kembali seharga lebih dari S$4.000, dan Minifigure-nya seharga S$500 atau lebih.

“Sekarang Lego sudah berhenti memberikan set ini. Itu berarti nilainya semakin naik, tapi saya tidak akan menjualnya,” ujarnya.

4 dari 5 halaman

(Foto: Robin Chua)

Bagi Chua, membangun komunitas global Lego jauh lebih berharga daripada mencari keuntungan. Meski umum bagi kolektor Lego untuk membeli dan menjual kembali set mereka dan Chua juga pernah melakukannya, namun ia dan teman-teman dekatnya sesama penggila Lego jarang melakukannya.

Bahkan, banyak kolektor sejati seperti Chua yang dengan murah hati memberikan Minifigure cadangan mereka kepada sesama, terutama edisi lokal.

Bagi Chua, hal terbaik dari menjadi kolektor Lego bukanlah nilai investasinya. Menurut studi 2022, nilai jual kembali Lego meningkat rata-rata 11 persen per tahun, melampaui saham, obligasi, dan emas.

Baginya, yang terpenting adalah menemukan “orang-orangnya”. Ia telah mendapatkan banyak teman di seluruh dunia, seperti seorang koki dari Jerman yang ditemuinya saat tur Lego kemudian menjamu pasangan ini di Bavaria dan memasakkan hidangan untuk mereka.

Chua juga pernah menjamu penggemar Lego dari luar negeri, termasuk Christo Baranowski, duta Lego asal Amerika yang dikenal sebagai The Stud City di Instagram.

“Saat Christo berkunjung tahun lalu, saya ajak dia makan roti prata dan Milo peng.”

5 dari 5 halaman

(Foto: CNA/Joyee Koo)

Saat ini ada kurang dari 100 duta Lego resmi di dunia yang aktif membangun komunitas penggemar Lego. Singapura belum punya, dan Chua berharap suatu hari bisa menjadi yang pertama. Oktober mendatang, Chua akan menjamu beberapa YouTuber Lego asal Amerika.

Chua dan istrinya tidak memiliki anak, tetapi mereka senang menyambut teman yang membawa anak-anak. Bahkan, Chua sering menyiapkan paket Lego kecil untuk mereka.

Bagaimana jika anak-anak itu tidak sengaja merusak pajangannya? Chua tidak mempermasalahkan, karena itu bisa ditata kembali.

“Itu Lego, kita tinggal bangun lagi,” ujar Chua.

Bupati Luwu Utara: Lembut di Dalam, Garang di Luar
Join Dream.co.id