7 Cara Atasi Brain Fog, Bisa Pulihkan Konsentrasi dan Fokus
Ilustrasi (Foto: Pixabay/mohamed_hasan)
Reporter : Astri
Alami brain fog? Jangan khawatir, simak cara mengatasinya yuk!
DREAM.CO.ID — Istilah brain fog atau kabut otak makin sering terdengar, terutama pasca pandemi dan di tengah tekanan hidup modern. Kondisi ini ditandai dengan kesulitan berkonsentrasi, pikiran terasa lambat, mudah lupa, dan kelelahan mental yang berkepanjangan.
Meski bukan diagnosis medis resmi, brain fog bisa sangat mengganggu produktivitas dan kualitas hidup seseorang. Berikut beberapa cara efektif untuk mengatasi brain fog yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Tidur yang Cukup dan Berkualitas
Kurang tidur adalah penyebab utama gangguan kognitif. Usahakan tidur selama tujuh hingga sembilan jam setiap malam dengan rutinitas tidur yang teratur.
2. Kurangi Stres dan Luangkan Waktu untuk Relaksasi
Latihan pernapasan, meditasi, atau sekadar berjalan santai di luar ruangan bisa membantu menurunkan hormon stres dan menyegarkan pikiran.
3. Perhatikan Asupan Nutrisi Otak
Konsumsi makanan tinggi antioksidan, omega-3, dan vitamin B kompleks seperti ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan buah beri. Hindari makanan olahan berlebih dan gula tinggi.
4. Aktif Bergerak dan Berolahraga
Aktivitas fisik terbukti meningkatkan aliran darah ke otak dan memperbaiki fungsi kognitif. Tak perlu berat, cukup jalan kaki 30 menit setiap hari.
5. Kurangi Paparan Layar Berlebihan
Terlalu lama menatap layar tanpa jeda dapat memperburuk kelelahan mental. Terapkan aturan 20-20-20: setiap 20 menit, lihat objek sejauh 20 kaki selama 20 detik.
6. Batasi Multitasking dan Fokus pada Satu Tugas
Otak manusia tidak dirancang untuk fokus pada banyak hal sekaligus. Mengerjakan satu hal dengan penuh perhatian lebih efektif daripada berpindah-pindah tugas.
7. Konsultasi dengan Tenaga Profesional Bila Gejala Berlanjut
Jika gejala brain fog berlangsung lebih dari dua minggu dan mengganggu aktivitas harian, penting untuk berkonsultasi ke dokter atau psikolog.
Brain fog bukan kondisi yang bisa dianggap sepele. Meski sering dianggap 'cuma lelah biasa', jika dibiarkan terus-menerus, bisa berdampak pada kesehatan mental dan fisik secara keseluruhan.