6 Alasan Anak Perlu Melakukan Tes Minat Sejak Usia Sekolah Dasar, Bukan Saat SMA!

Parenting | Sabtu, 18 Oktober 2025 10:44

Reporter : Hevy Zil Umami

“Anakku masih kecil, ngapain buru-buru tes minat?” — kalimat ini mungkin sering kamu dengar dari para orang tua.

DREAM.CO.ID - “Anakku masih kecil, ngapain buru-buru tes minat?” — kalimat ini mungkin sering kamu dengar dari para orang tua. Padahal, memahami minat dan bakat anak sejak dini bisa jadi kunci penting untuk membantu mereka tumbuh bahagia dan berprestasi di bidang yang tepat.

Menurut American Psychological Association (APA), interest assessment atau tes minat bukan sekadar alat memilih jurusan, tapi juga sarana untuk mengenali kecenderungan alami anak sejak dini — baik dalam aspek kognitif, sosial, maupun emosional.

Nah, sebenarnya usia berapa sih anak sebaiknya mulai melakukan tes minat? Yuk, kita bahas lengkap dengan alasannya!

2 dari 5 halaman

1. Usia Ideal: Mulai dari 7–8 Tahun (Sekolah Dasar)

Berdasarkan rekomendasi dari Asosiasi Psikologi Pendidikan Indonesia (APPI), anak-anak bisa mulai menjalani tes minat sejak usia 7 tahun atau saat mereka mulai duduk di bangku SD.

Pada usia ini, kemampuan berpikir anak mulai berkembang ke arah konkret-logis, sehingga mereka sudah bisa menunjukkan preferensi terhadap aktivitas tertentu — misalnya lebih suka menggambar, berhitung, menulis cerita, atau bermain peran.

Tes minat di usia ini bukan untuk menentukan masa depan, tapi membantu orang tua mengenali pola minat yang muncul secara alami.

2. Membantu Orang Tua Memahami Potensi Anak Lebih Awal

Setiap anak unik. Ada yang cepat tanggap pada musik, ada yang suka angka, atau ada yang punya empati tinggi terhadap orang lain. Dengan tes minat, orang tua bisa memahami potensi itu lebih awal dan memberi stimulasi yang tepat.

Penelitian dari University of Cambridge (2021) menunjukkan bahwa anak yang mendapat dukungan sesuai minatnya sejak SD memiliki tingkat motivasi belajar 40% lebih tinggi dibanding anak yang diarahkan ke bidang yang tidak disukainya.

3 dari 5 halaman

3. Mencegah Salah Arah Saat Memilih Jurusan

Banyak siswa SMA bingung menentukan jurusan kuliah karena baru mengenal minatnya di usia remaja. Padahal, jika tes minat dilakukan lebih awal, anak sudah punya gambaran tentang bidang apa yang paling membuat mereka “hidup” dan semangat belajar.

Misalnya, anak yang sejak kecil menunjukkan ketertarikan pada eksperimen sains bisa diarahkan ke kegiatan STEM (Science, Technology, Engineering, Math) agar minatnya makin terasah.

4. Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak

Anak yang mengenal dirinya lebih baik cenderung punya rasa percaya diri lebih tinggi. Tes minat membantu mereka memahami bahwa “aku suka ini, dan aku bisa di sini.”

Menurut Child Mind Institute, mengenal minat pribadi sejak dini dapat menurunkan risiko stres akademik hingga 30%, karena anak belajar bukan untuk memenuhi ekspektasi orang lain, melainkan karena mereka menikmatinya.

4 dari 5 halaman

5. Membantu Guru dan Sekolah Menyusun Pendekatan Belajar yang Tepat

Tes minat juga bermanfaat bagi guru. Dengan hasil tes, guru bisa melihat gaya belajar setiap anak — apakah mereka lebih visual, kinestetik, atau verbal.

Bahkan beberapa sekolah unggulan di Indonesia kini sudah mulai memasukkan tes minat-bakat sebagai bagian dari asesmen awal siswa baru. Tujuannya agar kegiatan belajar bisa disesuaikan dengan kekuatan alami anak.

6. Mendukung Anak Mengembangkan Kecerdasan Majemuk

Howard Gardner, psikolog dari Harvard University, menjelaskan bahwa setiap anak memiliki multiple intelligences — dari kecerdasan logika, musikal, interpersonal, hingga kinestetik. Tes minat bisa membantu memetakan area mana yang paling menonjol, sehingga anak bisa difasilitasi untuk berkembang optimal di bidang tersebut.

Contohnya, anak dengan kecerdasan spasial tinggi bisa diajak bermain Lego, menggambar 3D, atau dikenalkan pada desain arsitektur sederhana. Dari situ, minat mereka tumbuh alami tanpa tekanan.

5 dari 5 halaman

Penutup: Tes Minat Itu Bukan Label, Tapi Kompas

Perlu diingat, tes minat bukan untuk “menentukan masa depan anak secara pasti”. Hasilnya bersifat dinamis dan bisa berubah seiring waktu. Yang paling penting adalah bagaimana orang tua dan guru menjadikan hasilnya sebagai panduan, bukan batasan.

Jadi, jika anakmu sudah mulai menunjukkan ketertarikan pada hal-hal tertentu — entah itu sains, seni, atau olahraga — itulah saat yang tepat untuk melakukan tes minat. Semakin cepat dikenali, semakin mudah membantu anak menemukan versi terbaik dirinya.

Terkait
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Join Dream.co.id