© 2025 Https://www.dream.co.id
DREAM.CO.ID - Radang otak atau ensefalitis pada anak sering kali datang tanpa tanda awal yang jelas, namun bisa berujung fatal bila terlambat ditangani. Meski termasuk penyakit langka, data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa ensefalitis masih menjadi salah satu penyebab utama gangguan neurologis serius pada anak di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Banyak orang tua mengira demam tinggi biasa atau anak rewel hanya tanda kelelahan. Padahal, bisa jadi itu gejala awal radang otak. Yuk, kenali penyebab radang otak pada anak agar bisa dicegah sejak dini.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyebab paling umum ensefalitis pada anak adalah infeksi virus. Virus seperti Herpes Simplex (HSV), Japanese Encephalitis Virus (JEV), Coxsackie, dan Enterovirus bisa menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan peradangan di otak.
Penularannya bisa terjadi lewat gigitan nyamuk, kontak cairan tubuh, atau makanan dan minuman yang terkontaminasi. Anak dengan daya tahan tubuh rendah jauh lebih rentan terinfeksi.
Selain virus, bakteri seperti Streptococcus pneumoniae atau Neisseria meningitidis juga bisa menyebabkan ensefalitis. Biasanya, infeksi bermula dari sinus, telinga, atau saluran pernapasan yang menyebar ke otak.
Dalam kasus tertentu, infeksi jamur seperti Candida dan Aspergillus juga bisa menjadi penyebab, terutama pada anak dengan kondisi imun lemah seperti pasien kanker atau HIV.
Kadang tubuh justru menyerang dirinya sendiri. Inilah yang disebut autoimmune encephalitis — kondisi ketika sistem imun salah mengenali sel otak sebagai ancaman.
Menurut jurnal medis The Lancet Neurology (2023), kasus autoimun menjadi penyebab sekitar 20% dari total ensefalitis anak di dunia. Pemicunya bisa dari infeksi sebelumnya atau kelainan genetik tertentu.
Anak-anak yang sering bermain di luar rumah lebih berisiko terpapar virus dari gigitan nyamuk atau hewan terinfeksi. Salah satunya virus Japanese Encephalitis, yang ditularkan lewat nyamuk Culex.
WHO mencatat, lebih dari 68.000 kasus baru Japanese Encephalitis terjadi setiap tahun di Asia, dengan tingkat kematian mencapai 30%. Maka, vaksinasi dan pencegahan gigitan nyamuk menjadi langkah penting.
Penyakit seperti campak, gondongan, atau cacar air yang tidak ditangani dengan baik juga bisa menyebabkan peradangan otak.
Biasanya, komplikasi ini muncul beberapa hari setelah gejala utama penyakit mereda. Karena itu, anak yang sedang sakit menular sebaiknya benar-benar diistirahatkan dan dipantau suhu tubuh serta respons kesadarannya.
Meski jarang, paparan zat beracun seperti timbal, arsenik, atau pestisida dapat merusak jaringan otak anak. Menurut Environmental Health Perspectives, paparan logam berat dalam jangka panjang bisa menimbulkan gejala mirip ensefalitis — seperti kejang, kehilangan kesadaran, dan gangguan perilaku.
Pastikan anak tidak bermain di area dekat limbah industri atau menggunakan mainan tanpa sertifikasi keamanan.
Beberapa anak lahir dengan sistem kekebalan tubuh yang tidak sempurna, sehingga sulit melawan infeksi. Anak dengan penyakit autoimun, gangguan metabolik, atau defisiensi imun memiliki risiko lebih tinggi terkena radang otak.
Dalam beberapa kasus, faktor genetik juga bisa membuat anak lebih rentan terhadap peradangan sistem saraf pusat.
Gejala awal ensefalitis biasanya berupa demam tinggi, kejang, muntah, lemas, dan perubahan perilaku seperti mengantuk terus atau sulit dibangunkan. Bila anak menunjukkan tanda-tanda tersebut, segera bawa ke dokter. Penanganan cepat bisa menyelamatkan nyawa dan mencegah kerusakan otak permanen.
Kesimpulan
Mengetahui penyebab radang otak pada anak adalah langkah awal untuk melindungi mereka dari risiko serius. Pencegahan terbaik selalu dimulai dari vaksinasi lengkap, menjaga kebersihan lingkungan, dan memastikan anak cukup nutrisi serta istirahat.
Ingat, radang otak bukan sekadar “ demam biasa”. Waspada lebih baik daripada menyesal.
Advertisement
10 Atlet dengan Bayaran Tertinggi di Dunia 2025, CR7 atau Messi Paling Tajir?
PSSI Putuskan Kontrak, Selamat Tinggal Patrick Kluivert!
BMKG Perkirakan Cuaca Panas Ekstrem Terjadi Sampai Awal November 2025
Sempat Down Kamis Pagi, Youtube Kembali Bisa Diakses
Kisah Evan Haydar dari Gresik, Dulu Buruh Pabrik Kini Jadi HR Tesla
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Punya Budget Cuma Sejuta? Ini 5 Hal yang Perlu Kamu Cek Sebelum Beli Ponsel
Bunga Bangkai di Kebun Raya Ini Dicuri, Polisi Langsung Turun Tangan
10 Atlet dengan Bayaran Tertinggi di Dunia 2025, CR7 atau Messi Paling Tajir?
Nuansa British Klasik Bertemu Sentuhan Modern di Koleksi Fall/Winter 2025 dari UNIQLO x JW ANDERSON
Merayakan Gaya Tanpa Batas di “Flannel Social Club” dari UNIQLO