Petugas SAR Menangis Setelah Dipeluk Orangtua Korban yang Anaknya Berhasil Diselamatkan di Ponpes Al Khoziny
Abdul Hanan Peluk Petugas Tim Sar Di Posko/ Dok: TikTok @goldhigumilang
Reporter : Mutia Nugraheni
Alfatih Cakra Buana bertahan hidup di reruntuhan selama 3 hari dan berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.
DREAM.CO.ID - Proses penyelamatan korban rubuhnya musola pondok pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, memakan waktu hingga 5 hari. Tim SAR yang terdiri dari berbagai elemen seperti TNI, Polri, pemadam kebakaran, medis hingga masyarakat sipil ikut terlibat.
Medan yang cukup sulit dan berbahaya membuat tim butuh perhitungan matang untuk melakukan penyelamatan dan waktu yang lama. Salah satu korban yang berhasil selamat adalah Alfatih Cakra Buana.
Remaja laki-laki berusia 14 tahun itu selama 3 hari bertahan di reruntuhan sejak 29 September dan berhasil diselamatan oleh tim SAR pada 1 Oktober. Sang ayah, Abdul Hanan saat tahu anaknya selamat tak henti-hentinya mengucap syukur kepada Allah SWT.
Selama pencarian dilakukan ia juga bercerita kalau selalu melantunkan surah AlKahfi memohon pertolongan Allah. Satu hal yang juga ia lakukan adalah berterima kasih pada para petugas SAR.
Abdul Hanan dalam video yang diunggah di akun TikTok @goldhigumilang tampak menghampiri posko BPBD Jawa Timur. Ia memeluk erat Emil Freezer, Kasubdit RPDO Basarnas. Keduanya begitu haru sampai meneteskan air mata karena Alfatih berhasil ditemukan dan selamat.
Abdul bahkan mendoakan semua petugas dengan tulus. "Mudah-mudahan semua dibalas, anak-anaknya jenengan jadi orang hebat, telah menyelamatkan anak orang lain," ucap Abdul Hanan, untuk semua petugas SAR yang ada di Posko.
Sumber: TikTok @goldhigumilang