Ford Berencana Akan Mem-PHK 12 Ribu Karyawan. (Foto: Shutterstock)
Dream – Kesulitan ekonomi tak hanya dirasaka perusahaan ritel seperti Giant. Jauh di Eropa, produsen otomotif asal Amerika Serikat, Ford, akan memangkas 12 ribu pekerjaan di Benua Biru itu pada 2020.
Ford berharap langkah efisiensi ini akan “ membalik nasib” mereka menjadi lebih baik.
Dikutip dari The Guardian, Jumat 28 Juni 2019, Direktur Utama Ford, Jim Hackett, mengatakan pemangkasan belasan ribu karyawan ini untuk menyelamatkan perusahaan. yang telah US$800 juta di pasar luar Amerika Serikat.
Pemecatan belasan ribu karyawan ini disertai dengan penutupan pabrik Ford di Brisgend, South Wales, yang terungkap bulan ini. Kalau pabrik ini ditutup, ada 1.700 karyawan yang akan kehilangan pekerjaan.
Pemecatan karyawan termasuk agenda Ford untuk melakukan restrukturisasi. Dengan cara ini, kinerja keuangan perseroan akan membaik karena biaya operasi akan terpotong.
Sekadar informasi, di Eropa ada 51 ribu karyawan Ford. Di kawasan ini, produsen otomotif Mustang merugi hingga US$398 juta pada 2018.
Nantinya, Ford Eropa akan direstrukturisasi sebagai " lengan" kendaraan komersial dan penumpang. Perpanjangan tangan ini bertujuan untuk menggandakan jumlah kendaraan yang dijual di Eropa, seperti Ford Explorer dan Mustang.
" Ford akan fokus pada bisnis yang lebih bertarget di Eropa" kata Presiden Ford Eropa, Stuart Rowley.
Rowley mengatakan restrukturisasi ini akan membuat Ford fokus kepada bisnis mobil listrik di Eropa. Perusahaan ini akan menanamkan modalnya di kendaraan listrik.
Sekadar informasi, pada 2021, Eropa akan menjatuhkan sanksi bagi produsen yang tak memenuhi aturan emisi karbon. Kawasan ini memang memperketat aturan emisi karbon pada kendaraan.
Namun, investasi di kendaraan listrik menelan biaya yang tak sedikit dan membuat produsen mobil pusing. Mobil diesel, misalnya, yang masuk ke dalam rencana penjualan mobil. Angka penjualannya turun karena reaksi politik.
Kesulitan ini juga akan ditambah dengan faktor eksternal. Misalnya, ketidakpastian atas keluarnya Inggris dari Uni Eropa dan perselisihan dagang dengan Amerika Serikat..
Asosiasi Produsen Mobil Eropa memprediksi penjualan mobil akan merosot 1 persen tahun ini. Diperkirakan akan ada 15 juta mobil yang terjual.
Bagaimana dengan produksi? Di Inggris sendiri, produksi mobil turun selama 12 bulan berturut-turut. Data Society of Motor Manufacturers and Traders menyebut outputnya turun 15,5 persen yoy pada Mei 2019.
Advertisement
Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau