Peran Co-driver Dalam Perjalanan Mudik Tak Kalah Penting. (Foto: Shutterstock)
Dream – Perjalanan mudik ke kampung halaman tentu menempuh jarak yang jauh. Bahkan, waktu tempuh juga tak bisa diprediksi karena kondisi lalu lintas yang kadang macet atau malah lancar.
Dengan kondisi perjalanan seperti itu, dibutuhkan persiapan yang cukup matang, tak hanya kondisi kendaraan, tetapi juga pengemudi.
Tak hanya itu, pendamping atau co-driver juga berperan tak kalah penting.
" Selama ini kan, mereka (co driver) banyak yang tidur dan sebagainya. Padahal, fungsinya kan memandu, meningkatkan pengemudi untuk lebih selamat atau waspada selama perjalan," jelas Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, dikutip dari Liputan6.com, Rabu 29 Mei 2019.
Biasanya, lanjut Sony, yang menjadi pendamping pengemudi dalam perjalan mudik lebaran, adalah istri. Jadi, jangan memposisikan diri sebagai emak-emak yang cerewet, atau mengatur segala macam, dan berperilaku lebih lembut.
" Artinya, dia tahu kondisi suaminya (pengemudi), misalkan tidak bisa kagetan jadi kasih informasi dengan pelan. Pendamping juga tidak bikin panik jika terjadi sesuatu, tapi mengingatkan agar lebih hati-hati atau yang lain," kata dia.
Sementara itu, dalam perjalanan mudik ke kampung halaman, persiapan memang harus dilakukan dengan baik. Rencanakan perjalanan dari awal, agar saat sudah di jalan tidak meributkan sesuatu hal, seperti rute atau yang lainnya.
Selain itu, bagaimana menerapkan defensive driving, sehingga mudik bisa menjadi lancar. Menurut dia, defensive driving berbeda dengan safety driving.
" Kalau safety driving, lebih kepada bagaimana kita mengoperasionalkan kendaraan, sedangkan defensive driving lebih kepada bagaimana kita mengendalikan perilaku kita saat berkendara," ujar Sony.
Perilaku berkendara itu juga mencakup kewaspadaan pada lingkungan sekitar. Namun, dari semua itu, inti yang harus ada di pemudik adalah, mudik itu harus bahagia. Sehingga, perjalanan menjadi menyenangkan.
Ia memaparkan, ada lima hal utama dalam defensive driving yakni, pertama jaga mata. Pemudik harus memasang mata yang awal dari sekeliling, baik depan, samping dan belakang.
Kedua, commentary driving, di mana mengomentari hal-hal yang terjadi di lingkungan luar. Ketiga, menjaga jarak, dengan kendaraan di depan.
Usahakan semaksimal mungkin tidak berada di depan mobil besar untuk menghindari tabrakan karena rem blong. Keempat, jaga kecepatan kendaraan. Kelima, harus melihat dan dilihat.
" Pastikan kita bisa melihat kondisi lingkungan dan sebaliknya, lingkungan bisa tahu kendaraan kita," tambah dia.
Menurut Sony, pengemudi memang tidak mungkin bisa menghindari kecelakaan, tetapi setidaknya dengan defensive driving, bisa menekan risiko kecelakaan.
(Sumber: Liputan6.com/Arief Aszhari)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia