Ilustrasi Seorang Ayah Membonceng Anaknya Dengan Sepeda Motor. (Foto: Shutterstock)
Dream – Anak-anak tak jarang ingin ikut orang tuanya pergi. Apalagi ketika orang tua naik sepeda motor. Entah kesenangan apa yang mereka dapatkan, seorang anak akan langsung merengek jika dilarang ikut dibonceng.
Luluh dengan rengekan anak, orang tuanya biasanya akan langsung mengizikan naik motor. Si anak akan dibonceng di depan karena alasan sederhana. Merasa lebih aman dan mudah dipantau.
Memang kita sering melihat video bocah yang tiba-tiba turun dari motor saat dibonceng di belakang. Tapi apakah membonceng anak di depan sepenuhnya aman?
Dikutip dari laman Honda Indonesia, Kamis 27 September 2018, alasan membonceng anak di depan ternyata tak sepenuhnya dibenarkan. Posisi anak di depan ketika berboncengan sepeda motor malah tidak disarankan.
Di posisi ini anak justru menjadi “ pelindung” angin bagi orang tuanya. Anak-anak akan lebih banyak terkena hembusan angin yang tak baik bagi kondisi tubuhnya.
Anak juga bisa terbentur dengan bagian depan sepeda motor jika terjadi pengereman mendadak.
Bagi pengendara, posisi ini juga berbahaya. Konsentrasinya bisa terpecah antara fokus mengemudi dengan memegangi anak.
Kalau ingin membonceng anak, Sahabat Dream harus membiasakan membonceng anak di bagian belakang. Jangan lupa memasang sabuk atau selendang untuk mengikat anak ke tubuh pengemudi.
Pastikan juga anak mengenakan alat pelindung seperti helm, sepatu dan jaket.
Jika anaknya sudah cukup besar, pastikan anak menginjak pijakan kaki sepeda motor. Plus, tangannya memeluk pinggang pengendara. Gunakan juga sabuk pengaman atau sabuk bonceng anak.
Kalau mau lebih aman, bawalah boncengan seorang lagi untuk menjaga anak. Posisi anak berada di antara pengendara dan boncenger. Orang ini bisa melihat keadaan si anak apakah dia lelah atau mengantuk.
Dream – Sahabat Dream, kamu tentu tak asing dengan kursi rotan untuk sepeda motor. Ya, aksesori ini memang dirancang sebagai bangku tambahan bagi anak balita.
Ukurannya yang kecil dan berwarna-warni ini terlihat menarik dan pas jika ditempatkan di bagian depan antara pengemudi dan setang motor.
Meskipun ngehit, bangku tambahan ini sebenarnya tidak dianjurkan. Sebab, keselamatan si kecil dan pengendara sepeda motor bisa terancam.
“ Hal itu (kursi rotan) bisa mengurangi kemampuan pengendara (dalam) menjaga keseimbangan ketika bermanuver, seperti berbelok,” kata pemerhati keselamatan jalan, Edo Rusyanto, di Jakarta, dikutip dari Vemale.com, Jumat 14 September 2018.
Edo mengatakan, pada dasarnya, prinsip berkendara dengan roda dua ini adalah menjaga keseimbangan sepeda motor ketika melaju.
Tak hanya itu, menempatkan anak di kursi ini berarti menambah jumlah penumpang yang dianjurkan dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Di regulasi ini, sepeda motor hanya diperuntukkan untuk dua orang, yaitu 1 pengemudi dan 1 penumpang.
Sayangnya, belum banyak orang yang mengetahui informasi ini. Tak heran kursi ini dijual bebas di pinggir jalan, bahkan secara online.
Kalau dipahami dengan baik, orang-orang akan sadar bahwa menempatkan anak di bagian depan kursi tambahan ini bisa mengancam keselamatannya.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati