Harus Bagaimana Ketika Terjebak Tsunami, Sementara Kamu Sedang Menyetir Mobil? (Foto: Shutterstock)
Dream – Bencana alam, termasuk tsunami, tak jarang datang tiba-tiba. Seperti yang terjadi di Anyer, Banten dan Lampung, tak ada gempa dirasakan tiba-tiba tsunami menyapu daratan.
Kalau sudah begini, orang-orang berlomba-lomba menyelamatkan diri. Mereka bergegas lari ke daratan yang lebih tinggi agar bisa selamat.
Bagaimana dengan pengendara mobil yang menjumpai tsunami ketika sedang berkendara?
Pendiri dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, menyarankan pengendara mobil tidak panik ketika berhadapan dengan gelombang tinggi atau badai. Jika panik, pengemudi tidak bisa berpikir jernih.
“ Dalam konteks semacam itu, ketika berkendara (lalu) ada tsunami, yang pertama kali dilakukan adalah jangan panik. Kalau panik, semua referensi di kepala akan hilang. Semua logika tidak terpakai,” kata Jusri ketika dihubungi Dream di Jakarta, Rabu 26 Desember 2018.
Pengendara, kata dia, harus memastikan mobilnya bisa bermanuver atau tidak. Kalau masih bisa bergerak, segera putar arah dan pergi ke daerah yang lebih tinggi.
“ Manakala mobil masih bisa dijalankan, segera menjauhkan diri ke dataran tinggi menggunakan kendaraan ini,” kata Jusri.
Kalau ternyata mobilnya stuck dan tak bergerak, pengendara harus segera meninggalkan mobil. Jusri menyarankan pengemudi tak berdiam diri di dalam mobil.
“ Bertahan di dalam mobil ketika tak bisa digerakkan itu adalah tindakan yang berbahaya,” kata dia.
Jusri mengatakan mobil termasuk benda yang bergerak. Benda ini bisa terguling ketika terseret ombak.
“ Ketika kena badai, dia akan terguling-guling. Bisa terbawa. Harus keluar dari mobil,” kata dia.
Situasi ini berlaku bagi pengemudi sepeda motor yang terjebak tsunami.
“ Jangan sia-siakan kesempatan untuk menjauh dari gelombang atau badai,” kata dia.
Jusri menyarankan pengemudi segera menurunkan kaca pintu mobil untuk mempermudah mereka keluar dari kendaraan. Selain itu, tujuannya untuk menghindari diri dari bahaya pintu tak bisa dibuka akibat korsleting.
“ Pintu, kan, banyak yang pakai elektrik. Dia tidak bisa dibuka kalau korslet. Makanya kaca mobil (harus) sudah dibuka dari awal,” kata dia.
Jusri juga menekankan pengendara agar tidak mengenakan sabuk pengaman ketika berhadapan dengan tsunami. “ Buru-buru dilepas agar bisa keluar,” kata dia. (ism)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati