Ilustrasi. (Source: Shutterstock)
Dream - Jerawat dan komedo muncul akibat pori-pori tersumbat kotoran, sel kulit mati, serta produksi minyak berlebih. Kondisi ini sangat mengganggu penampilan dan bisa meradang, sehingga kondisi kulit semakin parah.
Menurut seorang dokter kecantikan, Danielle Gronich, pori-pori tersumbat juga bisa disebabkan pemakaian produk kosmetik yang bersifat komedogenik. " Biasanya, (skincare komedogenik) bertekstur lebih kental dari minyak, sehingga menyumbat pori-pori," ungkapnya.
Kandungan yang bersifat komedogenik hampir ada di semua kosmetik yang terjual di pasaran, namun konsentrasi dan efeknya berbeda-beda pada kulit. Dilansir dari PureWow, berikut kandungan kosmetik yang bisa menghambat pori-pori.
Foto: Shutterstock
Shea butter sering terkandung pada kosmetik yang bertujuan untuk mengatasi kulit kering dan pecah-pecah. Sayangnya, kandungan ini mampu menyumbat pori-pori meski bersifat non-komedogenik.
Beberapa ahli kecantikan mengatakan bahwa orang yang memiliki jerawat mengalami penyumbatan pori-pori saat menggunakan shea butter dibandingkan orang berkulit kering. Hal ini dikarenakan lemak di dalam shea butter dapat menyebabkan produksi minyak berlebih, sehingga pori-pori pun tersumbat.
Ethylhexyl palmitate adalah alkohol yang berbasis asam dan sering digunakan sebagai pengganti silikon. Singkatnya, ini adalah turunan minyak yang tergolong murah dan memiliki masa penyimpanan yang lama.
Itulah mengapa produk yang mengandung ethylhexyl palmitate sangat banyak digemari dan dijual murah. Produk yang memiliki kandungan ethylhexyl palmitate tergolong produk komedogenik. Hindari penggunaan produk dengan kandungan tersebut karena dapat menyebabkan iritasi dan jerawat.
Foto: Shutterstock
Minyak kelapa bertekstur lebih kental dibandingkan minyak alamu kulit, sehingga bisa menyumbat pori-pori. Gunakan minyak kelapa untuk melembapkan area kulit lainnya agar tidak merusak penampilan wajah.
Laporan: Devi Tri Aprilianza
Dream - Saat ini, rangkaian perawatan kulit wajah menjadi hal yang paling penting dan tidak boleh dilewatkan. Terutama dalam membersihkan wajah yang merupakan hal mendasar untuk merawat kulit.
Berbagai sabun muka yang beredar di pasaran hadir dengan banyak pilihan komposisi, dengan manfaat yang berbeda. Pemilihan produk sabun pencuci wajah sangatlah penting dan harus berdasarkan jenis kulit masing-masing orang.
Terkadang, setiap orang memiliki jadwal tersendiri untuk melakukan cuci wajah. Biasanya, saat pagi hari, selesai menggunakan makeup, dan malam hari setelah beraktivitas. Tak sedikit orang merasakan kulit yang kaku seperti ditarik dan kering setelah menggunakan sabun pembersih wajah.
“ Kalau kulit rasanya sudah ketat dan kering, sebenarnya tidak perlu pakai sabun. Tapi, kalau kulit kamu bemrinyak boleh pakai sabun,” ujar dokter Hendri Andreas, seorang dokter ahli bedah plastik dalam unggahan Instagramnya @drhendriandreas.
Bagi Sahabat Dream yang memilih untuk memakai sabun ketika mencuci wajah, pilih sabun yang lembut dan memiliki kandungan ringan di wajah. Bila memang wajah cenderung kering, ada formula pada pembersih yang harus dihindari.
" Kamu bisa lihat di kemasan produk tersebut. Jangan gunakan produk yang memiliki kandungan brightening, atau kata-kata cuci wajah whitening agar tetap mempertahankan skin barrier tetap bagus," ujarnya.
Bila hanya memiliki produk sabun wajah yang memiliki kandungan brightening ataupun whitening, kamu bisa memakainya untuk mencuci wajah tapi hanya sedikit saja.
“ Tetapi, jika setelah melakukannya wajah menjadi ketat, hindari pemakaian sabun itu. Kamu bisa cuci wajah tanpa sabun tidak masalah,” ungkap dokter Hendri.
Laporan Devi Tri Aprilianza
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri
Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu
Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil
Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat
Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini