Amankah Melakukan Waxing di Area Bokong?

Reporter : Cynthia Amanda Male
Selasa, 14 Desember 2021 14:12
Amankah Melakukan Waxing di Area Bokong?
Ketahui efek sampingnya.

Dream - Memakai produk perawatan kulit secara rutin bukanlah satu-satunya cara untuk membuat penampilan lebih mulus. Perawatan di salon kecantikan seperti waxing juga sering dilakukan untuk membuat penampilan kulit lebih mulus dan glowing.

Meski sering dilakukan, namun tidak semua area kulit bisa dirawat dengan metode tersebut. Salah satu area yang harus dihindari ketika ingin melakukan waxing adalah bokong.

Waxing di area bokong bisa menyebabkan peradangan dan berujung abses atau bisul berukuran besar. Untuk mengatasinya, dokter kulit bisa saja menyarankan untuk melakukan tindakan operasi.

1 dari 4 halaman

" Waxing tidak mematikan akar rambut. Ketika rambutnya tumbuh kembali, dia akan tumbuh dengan gaya dan arah yang aneh sehingga menimbulkan iritasi dan peradangan pada akar rambut. Peradangannya bisa menimbulkan abses," ungkap Arthur Simon, Dermatologis dikutip dari salah satu unggahannya.

Mengalami Peradangan Pada Bokong

Tidak hanya itu, pencabutan bulu/rambut secara agresif di area anus juga bisa merobek jaringan lembut yang berfungsi untuk melindungi lubang anus. Sehingga, dapat menyebabkan luka yang terasa perih.

Bahkan, rasa perihnya kerap digambarkan dengan 'membersihkan bokong dengan amplas'. Jadi, sebaiknya kamu tidak melakukan waxing atau pencabutan bulu/rambut secara agresif di area tersebut. Apalagi, tanpa pengawasan dokter.

Jika ingin melakukan waxing, selalu berikan arahan pada terapis di salon kecantikan untuk membiarkan area bokong agar tidak menyebabkan masalah kulit berkepanjangan.w

2 dari 4 halaman

Jangan Garuk Kulit Saat Alami 4 Kondisi Ini Agar Tidak Semakin Parah

Dream – Kulit gatal merupakan kondisi yang sangat mengganggu. Meski umumnya diklaim sebagai penyakit ringan, kulit gatal bisa menghambat produktivitas dan berujung pada kondisi yang lebih parah.

Oleh karena itu, kamu perlu memerhatikan penanganannya agar kulit gatal bisa segera teratasi. Hal mudah yang bisa dilakukan untuk mencegah keparahan pada kulit gatal adalah tidak menggaruknya.

Menggaruk kulit yang gatal bisa saja membuatmu sedikit lebih lega. Namun pada beberapa kondisi, menggaruk kulit yang gatal bisa berakibat buruk. Dilansir Klik Dokter, berikut penyebab kulit gatal yang sebaiknya tidak digaruk.

3 dari 4 halaman

Kulit kering

Kulit Kering© © Shutterstock

Pada beberapa kondisi, kulit kering disertai dengan rasa gatal. Pasalnya, lapisan pelindung kulit terluar atau stratum corneum terlalu kering. Menggaruk area tersebut hanya akan membentuk celah dan bukaan. Sehingga, kulit pun akan lebih mudah terinfeksi.

Eksim

Eksim ditandai dengan kondisi kulit yang sangat kering, kasar, pecah-pecah, meradang, dan gatal. Jika digaruk, kondisi kulitmu akan semakin parah, berdarah, sulit diobati, dan dapat meningkatkan risiko lichen simplex kronikus yang bisa membuat kulit menebal, menggelap, serta keriput.

Prurigo nodularis juga menjadi salah satu kondisi yang disebabkan oleh kebiasaan menggaruk saat eksim kambuh. Kondisi ini ditandai dengan goresan kulit yang berkembang menjadi benjolan.

4 dari 4 halaman

Psoriasis

Sama halnya dengan eksim, menggaruk kulit saat gejala psoriasis kambuh bisa menyebabkan berbagai dampak buruk, seperti pendarahan, infeksi, atau meningkatnya rasa gatal.

Skabies

Mungkin, kondisi kulit ini agak jarang dialami karena skabies disebabkan oleh gigitan serangga atau tungau. Tak hanya digigit, serangga juga bersarang dan berkembang biak di bawah kulit.

Akibatnya, kulitmu akan terasa gatal sangat hebat di sore atau malam hari. Jika digaruk terlalu sering, kulitmu bisa terinfeksi lebih parah. Bahkan, kulit bisa mengeluarkan nanah dan berdarah. Apalagi, jika kukumu kotor.

Penyakit menular ini akan semakin sulit disembuhkan jika kulitmu sudah bernanah dan berdarah. Oleh karena itu, segera konsultasikan ke dokter sebelum skabies semakin gatal dan parah.

Beri Komentar